Breaking News

Indonesia Siap Evakuasi 1.000 Korban Gaza dan Kirim Pasukan Perdamaian

Warga melintas di reruntuhan bangunan yang diserang pasukan Israel di Kafr Dan, dekat Jenin, Tepi Barat, 11 Juni 2024. Serangan tersebut menyebabkan korban jiwa di kalangan warga Palestina. (REUTERS/Raneen Sawafta)

D'On, Jakarta,-
Menanggapi krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza, pemerintah Indonesia, melalui TNI, mengambil langkah tegas dengan rencana evakuasi dan pengiriman bantuan kemanusiaan. Langkah ini diumumkan Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, yang menegaskan komitmen Indonesia untuk membantu korban serangan di Gaza.

Evakuasi 1.000 Korban Palestina

Sebagai bagian dari misi kemanusiaan ini, TNI telah menyiapkan armada udara untuk mengangkut sekitar 1.000 korban dari Gaza ke Indonesia. Operasi evakuasi akan menggunakan tiga pesawat milik TNI: Boeing B-737 400/500, Hercules C-130 tipe H, dan Hercules C-130 tipe J. Pesawat-pesawat ini akan memainkan peran krusial dalam membawa korban dari zona konflik ke tempat yang lebih aman.

Jenderal Agus menjelaskan, "Pesawat ini digunakan untuk evakuasi pasien dari Gaza. Kita akan membawa mereka ke Indonesia untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif." Evakuasi ini diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi korban untuk mendapatkan perawatan medis yang sangat diperlukan, jauh dari bahaya konflik yang sedang berlangsung.

Fasilitas Medis di Indonesia

Setibanya di Indonesia, para korban akan langsung mendapatkan perawatan di dua rumah sakit yang telah disiapkan oleh TNI: Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto dan Rumah Sakit Pangsar Soedirman Kementerian Pertahanan. Kedua rumah sakit ini dilengkapi dengan fasilitas medis yang memadai untuk menangani berbagai jenis luka dan kondisi kesehatan yang mungkin dialami oleh korban.

"Kami telah memastikan bahwa rumah sakit ini siap menerima dan merawat korban dengan standar tertinggi," tambah Agus. Fasilitas ini tidak hanya akan menawarkan perawatan medis darurat tetapi juga dukungan psikologis untuk membantu para korban pulih dari trauma.

Pengiriman Pasukan Perdamaian

Selain evakuasi, Indonesia juga merencanakan pengiriman pasukan perdamaian ke Gaza. Namun, rencana ini masih menunggu persetujuan dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Jika disetujui, pasukan perdamaian ini, yang dinamai Brigade Komposit, akan terdiri dari 1.212 personel. Brigade ini akan mencakup Batalyon Support, Batalyon Kesehatan, Batalyon Zeni, dan Batalyon Perbekalan.

Rincian Brigade Komposit:

- Batalyon Kesehatan: Akan menyediakan perawatan medis darurat dan berkelanjutan.

- Batalyon Zeni: Memiliki kemampuan dalam konstruksi untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak.

- Batalyon Perbekalan: Bertugas mengelola logistik dan menyediakan kebutuhan dasar seperti dapur umum.

- Batalyon Support: Akan memberikan pengamanan bagi personel dan operasi yang berlangsung di lapangan.

Untuk mendukung operasi ini, dua kapal rumah sakit, KRI Rajiman dan KRI Suharso, juga akan dikerahkan. Kapal-kapal ini dilengkapi dengan fasilitas medis canggih dan akan bertindak sebagai pusat medis terapung untuk mendukung operasi di darat.

Misi Kemanusiaan yang Lebih Luas

Langkah-langkah ini mencerminkan dedikasi Indonesia dalam memberikan bantuan kemanusiaan dan menjaga perdamaian. "Ini adalah komitmen kami untuk menolong sesama manusia dalam kondisi darurat, terlepas dari batas-batas negara," ungkap Jenderal Agus.

Misi ini tidak hanya memberikan harapan bagi korban di Gaza tetapi juga memperlihatkan peran aktif Indonesia di panggung internasional dalam merespons krisis kemanusiaan. Keterlibatan TNI dalam operasi ini menjadi contoh nyata dari diplomasi kemanusiaan yang mengedepankan nilai-nilai solidaritas dan kemanusiaan.

(*)

#TNI #Militer