Breaking News

Kopi dan Teh: Minuman Kaya Manfaat yang Dapat Memperpanjang Umur

Ilustrasi Kopi dan Teh

Dirgantaraonline,-
Kopi dan teh telah lama menjadi dua minuman yang sangat populer di seluruh dunia. Masing-masing minuman ini bukan hanya menyajikan kenikmatan rasa, tetapi juga sejumlah manfaat kesehatan yang dapat membantu melindungi dari berbagai kondisi, seperti kanker dan diabetes, serta meningkatkan harapan hidup. Mengkonsumsi keduanya dalam jumlah yang moderat dapat memberikan berbagai keuntungan bagi kesehatan, tetapi mana yang lebih baik di antara keduanya?

Manfaat Kesehatan Kopi dan Teh

Penelitian telah menunjukkan bahwa baik kopi maupun teh memiliki senyawa yang dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit dan mendukung kesehatan jangka panjang. Sebuah studi yang diterbitkan pada 20 Juni 2024 mengaitkan kedua minuman ini dengan penurunan risiko kematian. 

Studi tersebut melibatkan 118.872 peserta dengan sindrom metabolik dan menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi kombinasi kopi dan teh memiliki risiko kematian yang lebih rendah. Misalnya, minum dua cangkir teh ditambah dua cangkir kopi per hari terkait dengan penurunan risiko kematian akibat kanker sebesar 21%. Sementara itu, konsumsi tiga cangkir teh dan empat cangkir kopi setiap hari dikaitkan dengan penurunan risiko sebesar 24%.

Bahkan, manfaatnya lebih luas lagi. Dalam penelitian lain yang melibatkan 4.923 penderita diabetes tipe 2, ditemukan bahwa konsumsi teh hijau dan kopi yang lebih tinggi berhubungan dengan penurunan risiko kematian dari segala penyebab.

Risiko Konsumsi Berlebihan

Meski kopi dan teh memiliki manfaat, konsumsi berlebihan dari minuman ini bisa membawa efek samping. Kandungan kafein yang tinggi pada kopi terutama perlu diwaspadai. Kafein dalam jumlah besar dapat menyebabkan kecemasan, jantung berdebar, dan tekanan darah tinggi. Oleh karena itu, batas aman konsumsi kafein harian adalah 400 mg untuk orang dewasa, atau sekitar empat cangkir kopi atau delapan cangkir teh hitam. Untuk wanita hamil, batas ini turun menjadi 200 mg per hari.

Selain itu, konsumsi minuman yang sangat panas, terutama di atas 60 derajat Celcius, dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker esofagus. Untuk teh hitam, ada kekhawatiran terkait penyerapan zat besi yang dapat mengganggu orang dengan defisiensi zat besi, seperti penderita anemia.

Kopi vs. Teh: Mana yang Lebih Baik?

Memilih antara kopi dan teh seringkali bergantung pada preferensi pribadi, karena kedua minuman ini memberikan manfaat yang unik. Kopi mungkin lebih bermanfaat untuk kesehatan hati dan kinerja atletik, sementara teh cenderung lebih efektif dalam mengurangi kecemasan, melindungi terhadap depresi, dan mendukung kesehatan jantung. 

Konsumsi kopi secara teratur dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe 2, penyakit Parkinson, asam urat, dan berbagai penyakit hati termasuk kanker hati dan penyakit hati berlemak. Di sisi lain, teh telah terbukti melindungi dari penyakit arteri koroner dan stroke. 

Penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi gabungan dari kopi dan teh dapat mengurangi risiko demensia dan stroke. Data dari 365.682 orang menunjukkan bahwa konsumsi 2-3 cangkir kopi atau teh per hari dapat mengurangi risiko demensia dan stroke masing-masing sebesar 28% dan 32%.

Kopi dan teh masing-masing menawarkan manfaat kesehatan yang signifikan. Daripada memilih salah satu, menggabungkan keduanya dalam pola makan harian bisa menjadi pendekatan terbaik untuk mendapatkan manfaat maksimal dari senyawa pelindung yang terkandung dalam kedua minuman ini. Namun, penting untuk tetap dalam batas kafein yang direkomendasikan dan menghindari konsumsi minuman yang sangat panas untuk menghindari efek samping yang merugikan. Dengan konsumsi yang bijak, kopi dan teh dapat menjadi bagian penting dari gaya hidup sehat yang dapat memperpanjang umur dan meningkatkan kualitas hidup.

(Rini)

#Gayahidup #Lifestyle #KopidanTeh