Breaking News

Mengapa Jemaah Aboge Probolinggo Rayakan Iduladha pada 19 Juni 2024?

Jemaah Islam Aboge di Desa Leces, Probolinggo, melaksanakan salat Iduladha 1445 Hijriah pada Rabu, 19 Juni 2024.

D'On, Probolinggo, Jawa Timur,–
Meskipun perayaan Iduladha 1445 Hijriah secara nasional berlangsung pada Senin, 17 Juni 2024, komunitas Jemaah Islam Aboge di Desa Leces, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, merayakannya dua hari kemudian pada Rabu, 19 Juni 2024. Perbedaan ini didasarkan pada pedoman hitungan dalam Kitab Mujarobat yang dijadikan rujukan oleh Jemaah Aboge.

Pagi itu, puluhan anggota Jemaah Islam Aboge berkumpul di musala Al-Barokah untuk melaksanakan salat Iduladha. Suasana khusyuk melingkupi jamaah yang mengenakan pakaian putih, melambangkan kesucian dalam rangkaian ibadah mereka. Seperti pada umumnya, tidak ada perbedaan dalam tata cara pelaksanaan salat Iduladha, meski penentuan harinya berbeda.

Pedoman Unik Jemaah Aboge

Buri Bariyeh, seorang tokoh dari Jemaah Islam Aboge, menjelaskan bahwa penentuan tanggal 10 Zulhijah tahun ini dilakukan dengan perhitungan khas yang mereka anut. “Iduladha tahun ini bertepatan dengan tahun Jim Awal. Hitungannya menggunakan metode *japatsiji* dan *besaran papat siji*, dengan acuan hari Jumat Pon. Berdasarkan perhitungan ini, 1 Zulhijah jatuh pada Senin, 10 Juni 2024, sehingga 10 Zulhijah adalah Rabu, 19 Juni 2024,” ujarnya.

Tradisi dan Khidmat Perayaan

Setelah salat Iduladha, tradisi berlanjut dengan kegiatan silaturahmi. Para jemaah melakukan bermaaf-maafan, sebuah tradisi yang mencerminkan semangat kebersamaan dan saling memaafkan. Kegiatan ini dilanjutkan dengan makan bersama, menambah kehangatan perayaan. 

Penyembelihan hewan kurban pun dilakukan dengan khidmat. Jemaah Islam Aboge menyembelih dua ekor domba sebagai bentuk ibadah kurban mereka, mengikuti jejak Nabi Ibrahim.

Keunikan di Beberapa Kecamatan

Tidak hanya di Desa Leces, umat Islam Aboge juga terdapat di Kecamatan Tegalsiwalan, Kecamatan Bantaran, dan Kecamatan Dringu. Mereka semua merayakan Iduladha dengan patokan yang sama, menunjukkan konsistensi dalam tradisi dan kepercayaan yang dianut oleh komunitas ini.

Keselarasan dalam Keberagaman

Meski terdapat perbedaan waktu pelaksanaan, jemaah Islam Aboge tetap menjalankan ibadah dengan penuh ketulusan dan khidmat. Perayaan ini menjadi bukti kekayaan budaya dan tradisi Islam di Indonesia, di mana keragaman perhitungan waktu ibadah dapat berjalan harmonis dalam semangat kebersamaan dan penghargaan terhadap perbedaan.

Perayaan Iduladha Jemaah Islam Aboge menggarisbawahi pentingnya menjaga tradisi sambil tetap berintegrasi dengan masyarakat luas. Tradisi ini, yang telah dijalankan secara turun-temurun, menambah keragaman praktik keagamaan yang ada di Indonesia, memperkaya mozaik kehidupan beragama yang damai dan harmonis.

(*)

#JemaahAboge #Peristiwa #IdulAdha2024