Menteri Kominfo dan Kepala BSSN Menghindari Media Usai Rapat Peretasan PDNS di Istana
D'On, Jakarta,- Insiden peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) telah mengguncang sistem keamanan data nasional. Menanggapi situasi ini, Presiden Joko Widodo menggelar rapat evaluasi di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Jumat (28/6/2024), yang dihadiri sejumlah pejabat tinggi termasuk Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi dan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian.
Namun, kehadiran Budi Arie dan Hinsa Siburian tidak berlangsung seperti biasa. Keduanya terlihat berusaha menghindari awak media setelah rapat selesai, memilih keluar melalui Pintu Bali, area yang tidak dijangkau oleh jurnalis yang telah menunggu.
Kedatangan yang Dipantau Media
Sebelum rapat dimulai, Hinsa dan Budi Arie masuk ke Istana Negara melalui Pintu Pilar Istana dengan waktu yang berbeda. Hinsa tiba sekitar pukul 13.31 WIB, dan Budi Arie menyusul pada pukul 13.45 WIB. Awak media sempat mendapatkan pernyataan singkat dari Hinsa, "Saya akan rapat dahulu dengan presiden terkait PDNS 2 kemarin," katanya sembari bergegas masuk ke Istana.
Sementara itu, Budi Arie menolak memberikan komentar ketika ditanya oleh awak media. "Nanti dahulu," ucapnya singkat, menambah ketegangan situasi. Publik tentu saja berharap mendapatkan penjelasan lebih rinci tentang peretasan yang mengancam keamanan data nasional.
Rapat Tanpa Keterangan
Rapat evaluasi yang berlangsung hingga pukul 15.30 WIB ini menjadi pertemuan tertutup yang minim informasi. Selain Menkominfo dan Kepala BSSN, rapat tersebut juga dihadiri oleh beberapa menteri lainnya, termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri PANRB Azwar Anas, dan Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa. Namun, tidak ada pernyataan resmi yang dikeluarkan mengenai hasil atau langkah-langkah yang akan diambil setelah rapat tersebut.
Budi Arie sebelumnya sempat berjanji kepada media bahwa akan ada konferensi pers setelah rapat. "Ya nanti pasti akan ada," katanya optimis sebelum memasuki Istana. Namun, janji tersebut tidak terealisasi, dan kehadiran Budi Arie serta Hinsa Siburian menjadi teka-teki yang menambah spekulasi publik.
Keamanan Data Nasional dalam Sorotan
Peretasan PDNS 2 di Surabaya telah menimbulkan pertanyaan serius mengenai keamanan sistem data nasional. PDNS adalah inisiatif penting yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan integritas data di Indonesia. Insiden peretasan ini mengundang keprihatinan tidak hanya dari pemerintah, tetapi juga masyarakat yang khawatir tentang potensi dampak jangka panjangnya terhadap privasi dan keamanan data.
Rapat evaluasi ini diharapkan mampu memberikan solusi dan langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah tersebut. Namun, minimnya informasi yang diberikan setelah rapat justru menambah ketidakpastian tentang apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana pemerintah akan menangani situasi ini ke depannya.
Dalam waktu dekat, publik berharap adanya transparansi dan penjelasan resmi mengenai langkah-langkah yang akan diambil untuk memperkuat sistem keamanan data dan mencegah peretasan serupa terjadi di masa mendatang.
(Mond)
#PDNSDiretas #BSSN #BudiArieSetiadi #Nasional