Penembakan di Yahukimo: Serangan OPM Menyebabkan Luka pada Prajurit Kodim 1715/Yahukimo
Prajurit Kodim 1715/Yahukimo, Pratu RU, terluka akibat serangan OPM di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Kamis, 6 Juni 2024. (Dok)
D'On, Yahukimo (Papua),- Suasana kembali memanas di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, setelah terjadi serangan brutal oleh kelompok bersenjata yang diduga dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) terhadap prajurit Kodim 1715/Yahukimo. Penembakan ini terjadi di Jalan Seradala, Distrik Dekai, pada Kamis, 6 Juni 2024, sekitar pukul 18.00 WIT.
Kapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Candra Kurniawan, mengonfirmasi bahwa korban, Pratu RU, mengalami luka tembak di kaki kiri. “Pratu RU saat ini sedang menjalani perawatan intensif di RSUD Dekai,” ungkap Candra dari Timika. Ia menegaskan bahwa upaya pengejaran terhadap pelaku sedang dilakukan oleh aparat gabungan TNI dan Polri.
Insiden ini memperburuk situasi keamanan di wilayah tersebut dan mencederai tekad masyarakat Papua yang menginginkan perdamaian. "OPM terus mengganggu keamanan dengan serangan teror seperti ini, yang hanya memperkeruh upaya perdamaian di Papua. Aparat keamanan akan bertindak tegas terhadap para pelaku,” kata Candra dengan nada tegas.
Sementara itu, Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Sebby Sambom, memberikan pernyataan mengejutkan bahwa serangan tersebut diinisiasi oleh Panglima TPNPB Kodap XVI Yahukimo. “Kami bertanggung jawab atas serangan ini dan juga serangan lainnya di wilayah Yahukimo,” jelas Sebby.
Menurut Sebby, baku tembak antara pasukan TPNPB Kodap XVI Yahukimo dengan aparat keamanan berlangsung sepanjang Kamis, dari pukul 13.00 hingga 20.00. “Kontak senjata terjadi di empat lokasi strategis: area kilometer 2, sekitar Kali Biru, wilayah Logbon, dan sekitar Bandara di Dekai, ibu kota Kabupaten Yahukimo,” tambahnya.
Latar belakang konflik ini mencerminkan ketegangan yang terus berlanjut di Papua, di mana kelompok separatis seringkali melakukan serangan terhadap simbol-simbol negara dan aparat keamanan. Insiden terbaru ini menggarisbawahi perlunya pendekatan yang lebih holistik dan dialog yang berkelanjutan untuk meredakan ketegangan di Papua.
Masyarakat setempat di Yahukimo kini hidup dalam bayang-bayang ketakutan, dengan situasi keamanan yang tidak menentu. Ketegangan yang terjadi di wilayah ini tidak hanya menambah korban dari kalangan aparat, tetapi juga merugikan warga sipil yang terdampak oleh eskalasi kekerasan.
Dengan meningkatnya intensitas konflik, pemerintah pusat diharapkan dapat mengambil langkah konkret untuk menyelesaikan masalah ini dengan pendekatan yang lebih inklusif, agar harapan perdamaian di Papua bisa diwujudkan dan kekerasan seperti ini tidak terulang kembali.
Pratu RU saat ini sudah dalam kondisi stabil setelah mendapatkan perawatan. Aparat keamanan terus melakukan operasi di wilayah Yahukimo untuk menangkap pelaku penembakan.
(*)
#TNI #Peristiwa #Penembakan #OPM #KKB #Teroris