Breaking News

Permintaan Maaf Ketua DPRD Garut, Euis Ida Wartiah, Setelah Insiden Ejek Guru Honorer

Euis Ida Wartiah Meminta Maaf Usai Ejek Guru Honorer 

D'On, Garut (Jabar),-
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Garut, Euis Ida Wartiah, dari Partai Golkar, akhirnya meminta maaf secara terbuka setelah video insiden yang melibatkan dirinya dan seorang guru honorer menyebar luas di media sosial. Insiden ini terjadi saat ratusan guru honorer menggelar aksi protes di depan Kantor DPRD Garut, Jalan Proklamasi, pada Jumat malam, 14 Juni 2024.

Dalam video berdurasi 18 detik yang beredar luas melalui aplikasi perpesanan WhatsApp, terlihat momen Euis turun dari sebuah mobil berwarna silver dan disambut seorang guru honorer yang bersimpuh di tanah, memohon dengan harapan agar diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dalam video tersebut, Euis terlihat mengatakan, "Sok nangis sing sae (silakan, nangis yang bagus)," yang dianggap sebagai komentar yang meremehkan oleh banyak pihak.

Kronologi Kejadian

Insiden terjadi saat mobil Euis dihentikan oleh massa guru honorer yang menggelar aksi unjuk rasa untuk menuntut tambahan kuota Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Euis, yang saat itu berada dalam mobilnya, tampaknya kesulitan melanjutkan perjalanan karena banyaknya demonstran yang menghalangi jalan.

Dalam keterangannya, Euis menyebut bahwa dia terpaksa kembali ke kantor DPRD karena tidak bisa melanjutkan perjalanan akibat kerumunan massa. Kejadian itu berlangsung di pintu Utara Kantor DPRD Garut. Pada saat yang bersamaan, seorang guru honorer mendekati mobil Euis dan meminta pengangkatan menjadi PNS dengan menangis tersedu-sedu, namun perkataan Euis yang terdengar dalam video tersebut menuai kritik tajam dari publik.

Reaksi Publik dan Permintaan Maaf

Video tersebut cepat viral dan memicu kemarahan di kalangan netizen serta para pendukung guru honorer. Banyak yang mengecam tindakan Euis, menilai bahwa komentarnya tidak pantas dan tidak mencerminkan empati terhadap perjuangan para guru honorer.

Pada hari berikutnya, Sabtu, 15 Juni 2024, Euis mengadakan konferensi pers di kantor sekretariat DPD Golkar Kabupaten Garut. Dalam pernyataannya, Euis menyampaikan permintaan maaf yang tulus kepada guru honorer dan publik. Ia menekankan bahwa tidak ada niat sedikit pun untuk merendahkan atau mengucilkan para guru.

"Saya meminta maaf sebesar-besarnya atas perkataan saya yang terekam dalam video tersebut. Saya tidak bermaksud untuk merendahkan siapapun, terutama para guru yang berjuang untuk masa depan mereka. Saya menganggap mereka seperti anak saya sendiri dan menghargai pengorbanan serta perjuangan mereka," ujar Euis dengan nada menyesal.

Euis juga berencana menemui langsung guru honorer yang terlibat dalam insiden tersebut untuk berdamai dan membahas masalah yang dihadapi. Ia berharap langkah ini dapat mengurangi ketegangan dan membantu menemukan solusi terbaik bagi masalah yang dihadapi para guru honorer.

Permintaan maaf Euis ini diharapkan dapat meredakan ketegangan dan memberikan harapan bagi para guru honorer yang masih berjuang untuk mendapatkan kepastian status mereka. Meski demikian, insiden ini juga menjadi pengingat bagi para pejabat untuk selalu berhati-hati dalam berkomunikasi, terutama dalam situasi sensitif yang melibatkan aspirasi masyarakat. Para guru honorer yang telah lama berjuang masih menunggu tindakan konkret dari pemerintah dalam menanggapi tuntutan mereka untuk peningkatan status dan kesejahteraan.

(*)

#Viral #Golkar #EuisIdaWartiah #Penghinaan #GuruHonor