Breaking News

Serangan Israel di Gaza Menewaskan 42 Orang, Melibatkan Serangan pada Rumah-Rumah Penduduk

Warga Palestina membawa jenazah korban serangan Israel untuk dimakamkan di Khan Younis, Gaza selatan, Jumat, 21 Juni 2024. (AP/AP)

D'On, Gaza,-
Setidaknya 42 orang dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel di distrik utara Kota Gaza pada Sabtu (22/6/2024). Informasi ini diungkapkan oleh Ismail Al-Thawabta, direktur kantor media Gaza yang dikelola oleh milisi Hamas. 

Rincian Serangan

Wilayah Al-Shati

Serangan pertama menargetkan wilayah Al-Shati, salah satu dari delapan kamp pengungsi di Jalur Gaza. Akibat serangan ini, 24 orang tewas. Al-Shati, yang juga dikenal sebagai "Beach Camp", merupakan salah satu area dengan populasi padat yang sering menjadi sasaran dalam konflik Israel-Palestina.

Wilayah Al-Tuffah

Di wilayah Al-Tuffah, serangan lainnya menewaskan 18 warga Palestina. Al-Tuffah adalah lingkungan padat yang terletak di kota Gaza dan sering menjadi pusat aktivitas, baik sipil maupun militer, yang membuatnya menjadi target dalam eskalasi militer.

Respons Militer Israel (IDF)

Militer Israel, melalui pernyataan resmi, mengonfirmasi bahwa jet tempurnya telah melancarkan serangan ke dua lokasi yang dianggap sebagai infrastruktur militer milik Hamas di wilayah Kota Gaza. Serangan ini, menurut IDF, merupakan bagian dari operasi militer yang lebih luas untuk menghancurkan kemampuan militer Hamas. Namun, rincian lebih lanjut mengenai target spesifik dan dampaknya akan segera dirilis.

Klaim dan Tanggapan Hamas

Hamas, yang mengendalikan Jalur Gaza, tidak memberikan komentar langsung mengenai klaim Israel tentang penghancuran infrastruktur militer. Sebaliknya, mereka menegaskan bahwa serangan Israel tersebut menargetkan penduduk sipil dan menyebabkan korban jiwa yang tidak bersalah. Hamas juga menyatakan bahwa mereka akan menuntut balas atas serangan tersebut dan memastikan bahwa Israel serta para pemimpinnya akan membayar harga atas pelanggaran terhadap rakyat Palestina.

Situasi di Lapangan

Rekaman video yang tersebar di media sosial menunjukkan adegan dramatis pasca-serangan. Puluhan warga Palestina terlihat bergegas mencari korban di antara reruntuhan rumah-rumah yang hancur. Gambar-gambar tersebut memperlihatkan kehancuran yang signifikan, dengan puing-puing dan debu memenuhi jalan-jalan di kamp pengungsi Al-Shati. Rumah-rumah tampak roboh, dengan tembok-tembok yang hancur dan reruntuhan berserakan, menggambarkan betapa dahsyatnya dampak serangan tersebut.

Latar Belakang Konflik

Konflik ini kembali meningkat setelah milisi Hamas melakukan serangan ke wilayah Israel selatan pada 7 Oktober 2023. Serangan tersebut menewaskan sekitar 1.200 orang dan lebih dari 250 orang diculik dan dibawa ke Gaza. Tindakan tersebut memicu respons keras dari Israel yang melancarkan serangkaian serangan darat dan udara yang menghancurkan wilayah Gaza. Hingga kini, lebih dari 37.400 orang dilaporkan tewas akibat operasi militer Israel, dengan 101 korban tewas dalam 24 jam terakhir.

Serangan terbaru di Gaza menambah panjang daftar korban dalam konflik yang telah berlangsung lama antara Israel dan Hamas. Kedua pihak terus saling menuding dan menyerang, sementara warga sipil tetap menjadi korban utama dari kekerasan yang terus berlanjut ini. Situasi ini menuntut perhatian dan tindakan dari komunitas internasional untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dan mempromosikan perdamaian di wilayah tersebut.

(*)

#Internasional #Gaza #KonflikIsraelHamas #AgresiIsrael