Breaking News

Tragedi di Nias Selatan: Pria Tewas Ditombak Rekan Sendiri Akibat Dendam

Ilustrasi 

D'On, Nias Selatan (Sumut),-
Sebuah aksi kekerasan brutal mengguncang Desa Faomasi Hilisimaetano, Kecamatan Maniamolo, Nias Selatan, pada Jumat dini hari (28/6/2024). Seorang pria, Sito’olo Laia alias Ama Ester (48), tewas secara tragis setelah diserang dengan tombak oleh Fa’akho Dodo alias Dakhi alias Ama Wita (40), yang merupakan tetangganya sendiri. Insiden ini mengungkap sisi kelam dari dendam pribadi yang berujung maut.

Kronologi Insiden

Pada malam sebelum insiden, Kamis (27/6), sekitar pukul 20.00 WIB, Ama Ester menemani Artinus Laia ke Desa Faomasi Hilisimaetano untuk mengambil uang dari toke karet. Perjalanan yang seharusnya berlangsung biasa ini berubah menjadi mimpi buruk ketika mereka berdua dihadang oleh Fa’akho Dodo, hanya berjarak 50 meter dari rumah pelaku.

Tanpa ada pertanyaan atau peringatan, Fa’akho langsung menyerang Ama Ester. Tombak pertama menghantam telapak tangan kiri korban. Meski terluka, Ama Ester tidak sempat melarikan diri atau membela diri. Serangan berikutnya jauh lebih fatal: Fa’akho mengarahkan tombaknya ke dada korban, tepat di bagian atas kanan. Tusukan mematikan ini merenggut nyawa Ama Ester di tempat kejadian.

Motif Pembunuhan

Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Nias Selatan, AKP Fredy Siagian, motif di balik pembunuhan ini adalah dendam. "Pelaku mengaku bahwa korban sering mengancamnya, dan dendam ini memuncak hingga berujung pada tindakan kekerasan yang fatal," jelas Fredy.

Setelah melakukan pembunuhan, Fa’akho melarikan diri dari tempat kejadian. Laporan cepat dari warga setempat membawa polisi ke lokasi kejadian. Jenazah Ama Ester segera dibawa ke Rumah Sakit Stella Maris Teluk Dalam untuk dilakukan visum.

Penangkapan Pelaku

Pelarian Fa’akho berakhir ketika polisi berhasil melacaknya ke rumah kerabatnya di desa yang sama. Polisi menyita empat tombak berukuran dua meter dari tempat persembunyian pelaku, yang diyakini digunakan dalam penyerangan brutal tersebut.

“Pelaku ditangkap di rumah abangnya di Desa Faomasi Hilisimaetano, Kecamatan Maniamolo, pada hari yang sama setelah kejadian,” lanjut Fredy.

Dampak dan Reaksi Warga

Warga Desa Faomasi Hilisimaetano terkejut dan merasa cemas atas insiden kekerasan ini. Suasana desa yang sebelumnya damai kini dipenuhi dengan ketakutan dan ketidakpastian. Warga berharap keadilan segera ditegakkan dan insiden serupa tidak terulang kembali.

Tragedi yang menimpa Ama Ester menyoroti dampak destruktif dari dendam yang tidak terkendali. Peristiwa ini menggarisbawahi pentingnya penyelesaian konflik secara damai dan perlunya intervensi yang lebih awal untuk mencegah kekerasan.

Polisi terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap detail lebih lanjut dan memastikan pelaku mendapat hukuman yang setimpal. Masyarakat berharap penanganan yang cepat dan tegas dari pihak berwenang untuk mengembalikan rasa aman di desa mereka.

(*)

#Kriminal #Peristiwa #Dendam