Tuduhan Miring Terhadap Guru Mengaji Mariana: Terpukul dan Menyerahkan Kasus ke Aparat
Ilustrasi wanita muslimah bersedih. (Foto: Kibrispdr.org)
D'On, Banjarmasin,- Mariana (44), seorang guru mengaji yang dihormati, kini harus menghadapi cobaan berat setelah video mantan suaminya, Muhammad Supiansyah alias Supian Bor, beredar di aplikasi Snack Video. Dalam video yang menghebohkan warganet ini, Supian menuduh Mariana terlibat dalam praktik prostitusi di Lapas Teluk Dalam Banjarmasin.
Bertemu dengan wartawan di kediamannya di Jalan Pekapuran B Laut, Mariana yang ditemani oleh kedua anak perempuannya, Noor Aina (24) dan Lisa (22), mengungkapkan rasa kecewa dan sakit hati yang mendalam. "Tuduhan ini sama sekali tidak benar dan sangat menyakitkan bagi saya dan anak-anak," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Mariana, yang dikenal sebagai guru mengaji di beberapa TK Alquran di Banjarmasin, merasa terpojok oleh tuduhan ini. Menurutnya, video yang viral tersebut, termasuk video-video sebelumnya, adalah fitnah keji yang tidak berdasarkan fakta. "Saya tidak mengerti mengapa mantan suami saya terus-menerus menuduh saya hal-hal yang tidak masuk akal," tambahnya.
Mariana menduga bahwa tindakan Supian ini dipicu oleh perasaan sakit hati setelah ia menggugat cerai. Pernikahan mereka, yang berlangsung sejak 2010, tidak menghasilkan keturunan. "Mungkin karena saya yang mengajukan cerai, dia merasa marah dan mulai menyebarkan tuduhan-tuduhan ini," kata Mariana sambil terisak.
Kasus ini semakin kompleks setelah tuduhan Supian diperkuat oleh klaim bahwa Lapas Teluk Dalam Banjarmasin merupakan tempat seks bebas dan transaksi narkoba. Dalam video tersebut, Supian menggambarkan Lapas sebagai tempat "paling sadis dan seram di dunia" dan menuduh beberapa petugas lapas ingin membunuhnya secara halus, dengan menyebut nama-nama pegawai lapas seperti Pak Aad, Pak Rustam, Pak Didit, dan Pak Adit.
Ketika dikonfirmasi, Aad, salah satu petugas yang namanya disebut dalam video tersebut, membantah keras tuduhan tersebut. Aad mengungkapkan bahwa Supian, mantan narapidana kasus narkoba, mungkin mengalami gangguan mental akibat penyalahgunaan narkoba. "Tuduhan itu sama sekali tidak benar. Supian mungkin mengalami gangguan mental dan menuduh hal yang tidak berdasar," jelas Aad.
Aad menambahkan bahwa selama masa penahanannya, Supian pernah terlibat dalam insiden yang menyebabkan dia dihukum kurung. "Mungkin karena itu, dia mengingat saya dan menyebut nama saya dalam tuduhannya," kata Aad.
Kasus ini pernah mencuat di tahun 2023 ketika Supian menyebarkan informasi serupa. Saat itu, masalah tersebut diselesaikan secara damai di Polsek Banjarmasin Barat, di mana Supian menandatangani pernyataan bermaterai untuk tidak mengulangi perbuatannya. Namun, munculnya video baru ini mengejutkan banyak pihak, termasuk unsur pimpinan Lapas Teluk Dalam Banjarmasin.
Mariana menyatakan ketidakberdayaannya dalam menghadapi tuduhan ini dan telah menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak berwenang. "Saya tidak berdaya dan sangat terpukul. Saya serahkan sepenuhnya kepada polisi," ucapnya dengan air mata yang tak bisa ditahan.
Kisah ini menyoroti dampak buruk dari penyebaran informasi palsu di era digital dan perlunya kehati-hatian dalam menyebarkan berita yang belum tentu benar. Tuduhan ini tidak hanya merusak reputasi Mariana tetapi juga memberikan gambaran betapa rentannya seseorang terhadap fitnah yang tak berdasar.
(*)
#Peristiwa