Breaking News

Viral Video Asusila Dosen Universitas Nias: Rekaman VCS yang Diduga Berawal dari Hipnotis

Ilustrasi 

D'On, Nias (Sumut),-
Sebuah video berdurasi 2 menit 48 detik yang menampilkan seorang dosen perempuan di Universitas Nias tengah melakukan video call sex (VCS) dengan seorang pria telah mengejutkan publik dan menjadi viral di media sosial. Dalam video tersebut, sang dosen terlihat memperlihatkan alat kelaminnya selama panggilan video berlangsung.

Identitas Terungkap, Universitas Beri Pernyataan

Pihak rektorat Universitas Nias, melalui Rektor Eliyunus Waruwu yang didampingi oleh Dekan FKIP Yaredi Waruwu serta dosen yang terlibat, berinisial NZ, telah mengonfirmasi bahwa perempuan dalam video tersebut memang merupakan dosen aktif di kampus mereka. Menurut Eliyunus, peristiwa ini menjadi perhatian serius universitas dan mereka tengah melakukan langkah-langkah untuk menangani kasus ini.

Kronologi Kejadian: Dugaan Hipnotis dan Pemerasan

Eliyunus menjelaskan bahwa menurut penuturan NZ, insiden ini bermula ketika ia menerima panggilan telepon dari nomor tak dikenal yang mengaku sebagai seorang dosen dari Kota Bandung. Dalam percakapan tersebut, pelaku kemudian melakukan VCS dengan NZ. Beberapa hari setelah panggilan tersebut, pelaku berupaya memeras NZ dengan meminta uang sebesar Rp25 juta, disertai ancaman akan menyebarluaskan rekaman VCS jika permintaan tidak dipenuhi.

"NZ menyampaikan bahwa ia merasa tidak sadar saat kejadian berlangsung dan menduga telah menjadi korban hipnotis," ujar Eliyunus dalam pernyataannya. "Kami sangat prihatin dengan situasi ini dan telah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Nias untuk penyelidikan lebih lanjut."

Reaksi Kampus dan Langkah Selanjutnya

Universitas Nias belum dapat mengambil tindakan sanksi terhadap NZ mengingat kasus ini masih dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian. Sementara itu, komisi etik universitas juga tengah melakukan pemeriksaan internal untuk menggali lebih dalam kronologi dan detail peristiwa.

"Keputusan terkait tindakan yang akan diambil terhadap NZ akan menunggu hasil dari pemeriksaan komisi etik," tambah Eliyunus. "Kami berkomitmen untuk menangani kasus ini secara transparan dan sesuai dengan prosedur yang berlaku."

Reaksi Masyarakat dan Mahasiswa

Viralnya video ini memicu reaksi beragam dari masyarakat dan mahasiswa. Banyak yang merasa terkejut dan prihatin atas kejadian ini, mengingat status NZ sebagai dosen yang seharusnya menjadi panutan. Mahasiswa di kampus Universitas Nias juga menunjukkan keprihatinan mereka melalui berbagai forum diskusi dan media sosial.

Kasus ini menambah daftar panjang insiden asusila yang melibatkan figur akademik, sekaligus membuka perbincangan tentang pentingnya etika dan kehati-hatian dalam penggunaan teknologi komunikasi di era digital ini.

Universitas Nias kini menghadapi ujian berat dalam menjaga reputasinya dan memastikan bahwa kasus ini ditangani dengan serius. Sementara penyelidikan berlanjut, diharapkan agar semua pihak dapat bersikap bijaksana dan menghormati proses hukum yang sedang berjalan.

Pembaca diimbau untuk menunggu hasil resmi dari pihak berwenang dan tidak terjebak dalam spekulasi yang dapat memperkeruh suasana. Kasus ini juga menjadi pengingat akan pentingnya kesadaran dan kehati-hatian dalam menghadapi kejahatan dunia Maya

(*)

#VCS #Viral #Pornografi