Breaking News

Anggota Polsek Kaliwates Dikeroyok Puluhan Anggota Silat PSHT

Anggota Polsek Kaliwates, Jember, Jawa Timur, babak belur setelah dikeroyok puluhan pesilat pada Senin, 22 Juli 2024, dini hari.

D'On, Jember -
Seorang anggota Polsek Kaliwates, Jember, Jawa Timur, bernama Aipda Parmanto Indrajaya, mengalami nasib tragis setelah dikeroyok oleh puluhan anggota perguruan silat. Kejadian yang berlangsung pada Senin (22/7/2024) sekitar pukul 01.00 WIB di halaman Transmart Jember, Jalan Hayam Wuruk, tersebut mengakibatkan Parmanto mengalami luka parah dan harus segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis intensif. Selain Parmanto, empat anggota Polsek Kaliwates lainnya juga menjadi korban pengeroyokan ini, meskipun mereka hanya mengalami luka ringan.

Kapolres Jember, AKBP Bayu Pratama Gubunagi, dengan tegas menyayangkan insiden tersebut. Menurutnya, pada malam kejadian, anggota Polsek Kaliwates sedang bertugas melakukan pengamanan jalan raya dalam rangka puncak perayaan Suroan Agung dari perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). “Kami telah melakukan upaya pengamanan, baik patroli dan pengawalan terhadap peserta kegiatan. Namun yang terjadi masih banyak konvoi,” ujar Bayu saat memberikan keterangan di Polres Jember.

Bayu menjelaskan bahwa insiden tersebut bermula ketika anggota Polsek Kaliwates memberikan peringatan kepada peserta konvoi yang melakukan blokade jalan. Namun, situasi berubah drastis ketika segerombolan anggota perguruan silat tersebut secara tiba-tiba menyerang petugas yang sedang bertugas. “Alhamdulillah anggota kami dalam keadaan sadar dan stabil. Namun ini tidak bisa dianggap sepele,” tambahnya.

Pihak kepolisian kini telah melakukan pemanggilan terhadap pihak terkait dari perguruan silat tersebut untuk mengusut tuntas siapa pelaku pengeroyokan ini. “Baru saja kami memanggil ketua ranting dan ketua cabang PSHT Jember untuk segera menuntaskan persoalan ini. Masing-masing pihak dapat memberikan informasi yang valid kepada pelakunya. Karena jumlahnya cukup banyak informasi dari korban dan rekan-rekan, kurang lebih 10-15 orang. Ini yang kami dapatkan dari video dan CCTV di lokasi,” jelas Bayu.

Di lain pihak, Ketua Cabang PSHT Jember, Jono Wasinudin, menyatakan permintaan maafnya atas insiden yang terjadi. Ia menegaskan bahwa pihaknya akan memberikan sanksi tegas kepada pelaku sesuai dengan aturan organisasi serta memprosesnya sesuai dengan hukum yang berlaku. “Kami akan mencari dalam waktu 24 jam menyerahkan pelakunya, kita berupaya bisa proses yang tadi malam bisa dipertanggungjawabkan oleh pelaku,” ujarnya.

Peristiwa ini tidak hanya mengejutkan masyarakat Jember, tetapi juga menjadi sorotan media nasional. Langkah tegas dan investigasi mendalam yang dilakukan oleh pihak kepolisian diharapkan dapat memberikan keadilan bagi korban serta mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan. Situasi ini menunjukkan pentingnya disiplin dan pengendalian diri dalam setiap kegiatan massal untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

(B1)

#PSHT #Peristiwa #Pengeroyokan