Breaking News

Bentrokan Antar Suku di Kenyam: 3 Tewas, Termasuk Pendeta

TNI-Polri Bersama Warga Evakuasi Korban Bentrok Antar Suku di Nduga Papua

D'On, Nduga, Papua Pegunungan,-
Bentrokan tragis antara dua kelompok suku pecah di Kota Kenyam, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, menewaskan tiga orang. Salah satu korban adalah seorang pendeta gereja. Insiden kekerasan ini terjadi pada Selasa, 2 Juli 2024, sekitar pukul 11.45 WIT, di depan rumah Sekda Kabupaten Nduga.

Latar Belakang Bentrokan

Menurut keterangan Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, bentrokan ini dipicu oleh konflik antara dua kelompok suku yang saling serang menggunakan senjata tradisional. Lokasi kejadian yang berada di pusat kota, tepat di depan kediaman Sekda, menjadi saksi bisu dari aksi kekerasan yang berujung maut tersebut.

Kronologi Kejadian

Sekitar pukul 11.45 WIT, suasana Kota Kenyam yang biasanya tenang berubah mencekam ketika dua kelompok suku terlibat dalam pertempuran sengit. Mereka saling serang menggunakan alat perang tradisional, seperti busur dan panah. Dalam waktu singkat, kekacauan merembet ke warga sekitar, menyebabkan kepanikan di tengah masyarakat.

Korban Jiwa

Dua orang korban langsung dievakuasi setelah menjadi sasaran serangan dari salah satu kelompok yang bertikai. Identitas korban pertama adalah Marianus Gery (63), seorang pendeta yang dikenal luas di komunitasnya. Marianus mengalami luka bacok parah pada leher dan tangan, yang mengakibatkan kematiannya di tempat kejadian. 

Korban kedua, Abraham Runga (51), mengalami luka bacok di kepala dan dinyatakan meninggal dunia saat menjalani perawatan intensif di RSUD Nduga. Sementara itu, aparat keamanan juga menemukan seorang warga lain yang tewas di lokasi kejadian. Hingga kini, identitas dan penyebab kematian korban ketiga tersebut belum dapat dipastikan.

Respon Aparat Keamanan

Aparat gabungan TNI-Polri segera merespon insiden ini dengan mengevakuasi para korban ke RSUD Kenyam untuk penanganan medis lebih lanjut. "Kami mengerahkan personel di lokasi kejadian untuk mencegah terulangnya bentrokan dan menjaga situasi tetap kondusif," ungkap Kapolres Nduga, AKBP V.J Parapaga.

Selain itu, aparat berhasil menyita berbagai senjata tradisional yang digunakan dalam bentrokan, seperti busur dan panah. Upaya ini diharapkan dapat mengurangi potensi konflik lebih lanjut di wilayah tersebut.

Penanganan Lanjutan

Situasi di Kenyam saat ini masih dalam pengawasan ketat aparat keamanan. Personel TNI-Polri terus disiagakan di lokasi untuk mengantisipasi potensi bentrokan susulan. Aparat juga melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengidentifikasi korban yang belum teridentifikasi dan mencari tahu akar permasalahan dari konflik antar suku ini.

Peristiwa ini menambah daftar panjang konflik antarsuku di Papua yang sering kali berujung pada kekerasan dan kehilangan nyawa. Diharapkan, pendekatan dialogis dan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan dapat menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan ini secara damai.

Berita ini akan terus diperbarui seiring dengan perkembangan situasi di lapangan

(Mond)

#Peristiwa #Bentrok #Papua