Breaking News

BMKG Pekanbaru Deteksi 167 Hotspot Karhutla di Sumatera, Jambi Paling Banyak

Satgas Karhutla memadamkan api di lahan gambut Desa Dayun, Kabupaten Siak, pada Kamis, 18 Juli 2024.

D'On, Pekanbaru –
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru telah mendeteksi adanya 167 titik panas (hotspot) yang menandakan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Sumatera. Dari jumlah tersebut, provinsi Jambi menjadi yang paling banyak memiliki hotspot, mencapai 51 titik.

Bella R Adelia, Forecaster on Duty di BMKG Pekanbaru, menyampaikan bahwa titik-titik panas ini tersebar di sembilan provinsi, yaitu Kepulauan Riau, Riau, Bengkulu, Jambi, Lampung, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, dan Bangka Belitung.

“Di Bengkulu ada 20 titik, Jambi 51, Lampung empat, Sumatera Barat delapan, Sumatera Selatan 35, Sumatera Utara dua, Kepulauan Riau satu, dan Bangka Belitung 29 titik,” kata Bella Adelia, Sabtu (20/7/2024).

Khusus di Riau, hotspot karhutla tersebar di enam kabupaten. Kabupaten Kepulauan Meranti terdeteksi memiliki empat titik, Rokan Hilir satu titik, Rokan Hulu satu titik, Siak empat titik, Indragiri Hilir satu titik, dan Indragiri Hulu enam titik. Situasi ini menunjukkan potensi bahaya yang perlu diwaspadai oleh pemerintah daerah dan masyarakat setempat.

Sementara itu, cuaca di Kota Pekanbaru dan sekitarnya pada Sabtu (20/7/2024) diprediksi cerah dan berawan. Namun, BMKG juga memperkirakan hujan dengan intensitas ringan akan turun di sebagian wilayah, seperti Kabupaten Rokan Hulu, Kampar, Rokan Hilir, dan Kota Dumai.

Karhutla yang terus terjadi di berbagai wilayah di Sumatera bukan hanya mengancam ekosistem hutan, tetapi juga kesehatan masyarakat. Asap dari kebakaran dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan penyakit lainnya. Selain itu, kabut asap yang tebal dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti transportasi dan pendidikan.

Pemerintah daerah bersama instansi terkait diharapkan terus meningkatkan upaya penanggulangan dan pencegahan karhutla. Partisipasi aktif masyarakat juga sangat penting untuk mengurangi risiko kebakaran hutan dan lahan. Melaporkan titik-titik panas dan tidak melakukan pembakaran lahan secara sembarangan adalah langkah-langkah kecil yang dapat memberikan dampak besar.

Deteksi 167 hotspot karhutla di Sumatera oleh BMKG Pekanbaru menunjukkan perlunya perhatian serius dari semua pihak. Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, instansi terkait, dan masyarakat, diharapkan masalah karhutla dapat segera diatasi, sehingga kerugian lingkungan dan kesehatan dapat diminimalisir.

(Mond)

#BMKG #Karhutla #KarhutlaSumatera