Deteksi Virus Polio di Jalur Gaza: Krisis Kesehatan dan Kemanusiaan
Pengungsi Palestina berlindung di reruntuhan kamp Jabalia, Jalur Gaza utara, 5 Juni 2024. (Antara)
D'On, Gaza - Virus polio telah terdeteksi di lokasi pengungsian di seluruh Jalur Gaza, menambah deretan krisis yang dihadapi oleh penduduk wilayah tersebut. Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) mengonfirmasi temuan ini pada Kamis, 24 Juli 2024.
Dalam menghadapi situasi yang semakin genting, UNRWA kini tengah berkoordinasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Unicef. Tujuannya adalah untuk merancang dan mengimplementasikan langkah-langkah strategis guna mencegah penyebaran virus yang lebih luas. Koordinasi ini mencakup distribusi vaksin, peningkatan sanitasi, dan penyuluhan kesehatan kepada para pengungsi.
Laporan UNRWA mengungkapkan bahwa Israel telah memerintahkan evakuasi di 83 persen wilayah Jalur Gaza. Akibatnya, sekitar 1,9 juta orang kini hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, menghadapi kehausan dan kelaparan. Evakuasi massal ini telah memaksa banyak keluarga untuk tinggal di tempat-tempat penampungan darurat yang kurang memadai, sehingga memperparah krisis kemanusiaan yang sudah ada.
UNRWA juga menyoroti dampak tragis dari konflik yang berkepanjangan. Sebanyak 197 anggota staf UNRWA telah tewas akibat penembakan yang dilakukan oleh Israel, yang secara langsung menargetkan 189 fasilitas milik UNRWA. Selain itu, serangan ini juga mengakibatkan tewasnya 563 pengungsi dan melukai 1.783 orang lainnya yang berlindung di fasilitas-fasilitas UNRWA.
Situasi di Jalur Gaza menuntut perhatian dan bantuan dari komunitas internasional. Krisis kesehatan yang diakibatkan oleh polio, ditambah dengan kondisi kemanusiaan yang memburuk, membutuhkan respons cepat dan efektif. Organisasi-organisasi internasional diharapkan dapat bekerja sama untuk menyediakan bantuan yang diperlukan dan memastikan perlindungan bagi mereka yang terkena dampak.
Sumber: SPA
#Internasional #Kesehatan #Gaza #Polio