Kak Seto Desak Polda Sumbar Ungkap Tuntas Kasus Kematian Afif Maulana
Kak Seto saat Berkunjung ke Polda Sumbar Senin (8/7/2024) minta Kasus Afif Maulana Segera Dituntaskan
D'On, Jakarta - Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi, yang lebih dikenal sebagai Kak Seto, mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus kematian Afif Maulana. Bocah berusia 13 tahun ini diduga tewas akibat penyiksaan oleh polisi dalam insiden di Jembatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat, pada 9 Juni 2024.
Dalam kunjungannya ke Padang pada Senin, 8 Juli 2024, Kak Seto berkomitmen untuk mengawal kasus ini dengan serius. "Kunjungan LPAI Pusat ke Padang untuk menegaskan kembali kasus adik Afif Maulana harus diungkap secara terbuka dan transparan," tulis Kak Seto dalam unggahan di Instagramnya pada Ahad, 14 Juli 2024.
Unggahan video tersebut menunjukkan Kak Seto berkoordinasi langsung dengan keluarga korban, yang diwakili oleh kuasa hukum dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang. Kak Seto juga mengadakan pertemuan dengan pihak kepolisian, termasuk Polda Sumatera Barat, untuk mendapatkan informasi yang komprehensif mengenai kasus ini.
"Setelah mendengar penjelasan dari berbagai pihak, kami kembali menegaskan bahwa kepentingan terbaik bagi anak yang menjadi korban harus selalu diutamakan," ujar Kak Seto. Ia mengunjungi Polsek Kuranji, tempat dugaan penyiksaan 18 korban oleh personel Polda Sumbar, serta bertemu dengan Kapolda Sumatera Barat, Irjen Suharyono.
Bersama Irjen Suharyono, Kak Seto mengunjungi tempat kejadian perkara di Jembatan Kuranji, di mana jenazah Afif ditemukan mengapung di bawah jembatan. Kak Seto menyusuri lokasi tersebut untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang peristiwa tragis ini.
"Intinya, LPAI berada di pihak korban. Kami memohon kepada Kapolda untuk tetap profesional dan menjaga citra positif Polri dengan mengusut kasus ini secara transparan," kata Kak Seto. Ia menekankan pentingnya penyidikan yang tuntas dan transparan tanpa ada yang ditutup-tutupi, demi kepentingan terbaik bagi anak.
Jenazah Afif Maulana ditemukan seorang warga di bawah Jembatan Kuranji pada Ahad siang, 9 Juni 2024. Menurut polisi, Afif tewas karena melompat saat berusaha menghindar dari kejaran anggota polisi yang berupaya mencegah tawuran pada Ahad dini hari. Namun, keluarga Afif tidak percaya dengan penjelasan ini setelah melihat kondisi jenazah yang penuh luka.
Keluarga Afif kemudian melaporkan kasus ini ke LBH Padang, yang mengungkap hasil investigasi mereka bahwa Afif tewas akibat penyiksaan, bukan melompat. LBH Padang menemukan bekas jejak sepatu orang dewasa di tubuh Afif, dan tidak ada luka yang menunjukkan tanda-tanda terjatuh dari ketinggian.
LBH Padang juga mendapatkan kesaksian bahwa Afif sempat tertangkap oleh sejumlah anggota polisi. Selain itu, terdapat 18 korban lainnya yang mengaku mengalami penyiksaan setelah ditangkap polisi. Namun, Polda Sumatera Barat tetap membantah tuduhan ini. Irjen Suharyono berkeras bahwa Afif tewas karena melompat dari jembatan dan menyatakan tidak ada penyiksaan terhadap 18 orang yang ditangkap.
Kasus ini menambah panjang daftar dugaan kekerasan oleh aparat yang menimpa anak-anak, dan kini masyarakat menanti langkah tegas dari pihak berwenang untuk mengungkap kebenaran serta memberikan keadilan bagi Afif Maulana dan keluarganya.
(Mond)
#AfifMaulana #KakSeto #viral #PoldaSumbar #LPAI #LBHPadang #SumateraBarat