Kapolda Sumbar Tegas: Afif Tewas Akibat Lompat dari Jembatan, Bukan Dianiaya
Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono
D'On, Padang, Sumatera Barat,- Kasus meninggalnya Afif Maulana, seorang siswa SMP berusia 13 tahun, pada 9 Juni 2024, di bawah Jembatan Kuranji, Padang, Sumatera Barat, terus menjadi sorotan publik. Afif ditemukan tewas dengan luka serius, termasuk patah tulang dan memar, yang menimbulkan berbagai spekulasi tentang penyebab kematiannya.
Irjen Pol Suharyono, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Barat, menegaskan bahwa Afif meninggal akibat luka-luka yang dialaminya setelah melompat dari jembatan setinggi 18 meter dan terbentur dasar sungai berbatu. Menurut Suharyono, hasil pemeriksaan forensik menyimpulkan bahwa penyebab kematian Afif bukanlah penganiayaan.
"Penyebab kematian Afif adalah melompat dari ketinggian 18 meter dan terkena dasar sungai yang keras dan berbatu. Luka-luka yang dideritanya menunjukkan adanya patah tulang dan luka lecet di beberapa bagian tubuhnya," ujar Suharyono, Minggu (7/7/2024).
Luka-Luka Serius dan Temuan Forensik
Afif mengalami patah tulang rusuk belakang kiri dari tulang iga pertama hingga keenam, yang menusuk paru-paru kirinya sejauh 11 cm. Selain itu, tubuh Afif menunjukkan adanya memar-memar mayat yang muncul sekitar sembilan jam setelah kematian, serta luka lecet di tubuh bagian kiri yang diduga akibat jatuh dari motor sebelum kejadian.
"Luka yang dialami Afif sangat serius, termasuk patah tulang rusuk yang menusuk paru-parunya dan berbagai memar serta lecet di tubuhnya," jelas Suharyono.
Bantahan Dugaan Penganiayaan
Spekulasi bahwa Afif mengalami penganiayaan oleh polisi muncul dari keterangan keluarga yang menduga adanya tindak kekerasan. Namun, Suharyono menolak keras tuduhan ini dan menyatakan bahwa hasil pemeriksaan dari sepuluh dokter forensik tidak mendukung adanya tanda-tanda penganiayaan.
"Tidak ada indikasi penganiayaan berdasarkan hasil pemeriksaan forensik dari sepuluh dokter yang memeriksa tubuh Afif. Luka-luka yang ditemukan sesuai dengan kejadian melompat dari ketinggian," kata Suharyono.
Pertanyaan yang Belum Terjawab
Misteri kematian Afif masih memicu perdebatan antara dugaan penganiayaan dan penjelasan kepolisian bahwa Afif melompat dari jembatan saat berusaha melarikan diri dari kejaran polisi yang membubarkan tawuran. Kejadian ini terjadi di tengah upaya aparat untuk mengendalikan situasi tawuran yang kerap terjadi di wilayah tersebut.
Pihak keluarga, melalui pengacaranya, mendesak penyelidikan lebih lanjut dan mempertanyakan tindakan aparat yang mungkin terlibat. Mereka menuntut keadilan dan transparansi dalam penanganan kasus ini.
Tewasnya Afif Maulana menjadi tragedi yang menimbulkan berbagai pertanyaan tentang tindakan aparat dan situasi yang mengarah pada kematian tragisnya. Sementara polisi menyatakan bahwa kematian Afif adalah akibat tindakan melompat dari jembatan, keluarga dan masyarakat menuntut penjelasan yang lebih rinci dan keadilan bagi Afif. Kasus ini menjadi perhatian nasional dan memerlukan investigasi yang transparan untuk menjawab berbagai pertanyaan yang masih menggantung.
(Mond)
#AfifMaulana #KapoldaSumbar #Viral #Peristiwa #SumateraBarat