Keluarga Afif Maulana Desak Pengusutan Dugaan Penyiksaan dan Kematian di Kuranji: Komnas HAM Diminta Bentuk Tim Investigasi
Keluarga Afif Maulana mengunjungi kantor Komnas HAM di Jakarta pada Senin, 1 Juli 2024.
D'On, Jakarta,- Di tengah harapan akan keadilan yang belum tercapai, keluarga Afif Maulana kembali mendatangi kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) di Jakarta. Mereka hadir pada Senin pagi untuk menyerahkan berbagai dokumen dan memberikan kesaksian lebih rinci mengenai kematian Afif yang menyisakan luka mendalam serta dugaan penyiksaan yang dialaminya bersama rekan-rekannya.
Kronologi Pertemuan di Komnas HAM
Pada pukul 11.30 WIB, kedua orang tua Afif, Anggun Aggraini dan Afrinaldi, bersama Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang, Indira Suryani, dan didampingi oleh Kontras, menyampaikan dokumentasi dan keterangan yang mereka miliki terkait tragedi yang terjadi di jembatan Kuranji. Indira menegaskan bahwa ada berbagai bukti dan kesaksian yang menunjukkan dugaan kuat Afif dan rekan-rekannya mengalami penyiksaan sebelum kematiannya.
Indira Suryani menyatakan bahwa upaya mereka ini merupakan langkah lanjut dari pengaduan yang telah diajukan ke Komnas HAM sebelumnya. “Kami telah menyerahkan berbagai macam dokumentasi dan cerita terkait tragedi ini, dengan harapan dapat membuka tabir kebenaran atas kematian Afif Maulana dan dugaan penyiksaan terhadapnya,” ungkapnya.
Dugaan Obstruction of Justice oleh Polda Sumbar
Indira mengungkapkan kekhawatiran mendalam akan adanya upaya menutupi kasus oleh pihak Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Polda Sumbar). Dia menduga ada pihak-pihak dalam kepolisian yang terlibat dalam peristiwa ini dan berusaha menghalangi proses penyelidikan. “Kami merasa ada dugaan kuat obstruction of justice yang dilakukan oleh Kepolisian Sumatera Barat dalam tragedi ini,” tegasnya.
Dugaan ini didasari oleh berbagai kejanggalan dalam penanganan kasus, mulai dari proses penyelidikan yang terkesan lamban hingga tidak adanya transparansi yang memadai dari pihak berwenang. Keluarga merasa bahwa setiap langkah yang diambil untuk mencari keadilan selalu terbentur dengan upaya penghalangan dari pihak yang seharusnya menegakkan hukum.
Desakan Pembentukan Tim Investigasi Independen
Keluarga dan kuasa hukum Afif menuntut agar Komnas HAM segera membentuk tim investigasi independen yang dapat menyelidiki kasus ini secara objektif dan menyeluruh. “Kami berharap Komnas HAM bisa membentuk tim investigasi khusus untuk mengusut tuntas kasus kematian Afif Maulana dan dugaan penyiksaan terhadap rekan-rekannya. Kami ingin keadilan bagi Afif,” ujar Indira dengan nada tegas.
Keluarga Bertekad Melanjutkan Perjuangan
Indira menegaskan bahwa keluarga Afif tidak akan menyerah dalam perjuangan mereka untuk mendapatkan keadilan. “Kami yakin Afif Maulana dan rekan-rekannya disiksa hingga menyebabkan kematiannya. Kami akan terus berjuang sampai keadilan terungkap,” pungkasnya.
Dengan seruan ini, keluarga Afif Maulana berharap publik semakin sadar akan pentingnya mengusut kasus-kasus dugaan pelanggaran HAM, dan mendesak agar tidak ada lagi upaya untuk menghalangi kebenaran. Kematian Afif tidak hanya menjadi tragedi bagi keluarga, tetapi juga sebuah pengingat pentingnya hak asasi manusia yang harus dijaga dan dihormati oleh semua pihak.
(Mond)
#AfifMaulana #Viral #KomnasHAM #Peristiwa