Kematian Tragis Harimau Sumatera di Kabupaten Agam: Ancaman Serius bagi Konservasi
Evakuasi Bangkai Harimau yang Mati di Kabupaten Agam
D'On, Sumatera Barat – Kasus kematian Harimau Sumatera akibat terkena sling jerat kembali terjadi. Kali ini, seekor Harimau Sumatera ditemukan mati dengan leher terlilit sling jerat di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Peristiwa tragis ini terungkap pada Kamis malam, 25 Juli 2024, sekitar pukul 19.15 WIB. Tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat, Resor Maninjau, segera mengevakuasi bangkai harimau tersebut dan membawanya ke Rumah Sakit Hewan Sumatera Barat untuk dilakukan proses nekropsi (bedah bangkai hewan).
Kepala Seksi Wilayah 1 BKSDA Sumatera Barat, Antonius Vebri, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima informasi tentang adanya harimau yang terkena sling jerat sekitar pukul 15.30 WIB pada hari yang sama. "Lokasi kejadiannya di Nagari Sungai Pua," kata Antonius Vebri, Jumat 26 Juli 2024. Setelah menerima laporan, BKSDA Sumatera Barat segera berkoordinasi dengan dokter hewan, Polsek, camat, dan perangkat nagari setempat sebelum bergerak menuju lokasi.
Setelah melakukan pemantauan, tim BKSDA menemukan harimau tersebut dalam keadaan mati. Evakuasi segera dilakukan dan bangkai harimau dibawa ke Rumah Sakit Hewan Sumatera Barat untuk proses nekropsi lebih lanjut. "Evakuasi dilakukan saat itu juga," tutup Antonius Vebri.
Peristiwa ini kembali menjadi cerminan dari ancaman serius terhadap kelangsungan hidup Harimau Sumatera. Meskipun tradisi dan mitologi di tanah Minang menempatkan harimau pada stratifikasi hewan tertinggi, hal ini belum cukup untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) merupakan subspesies harimau yang hanya ditemukan di Pulau Sumatera. Mereka terdaftar sebagai spesies terancam punah oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN). Ancaman utama bagi kelangsungan hidup mereka termasuk hilangnya habitat, perburuan liar, dan jerat seperti yang menyebabkan kematian harimau ini.
Upaya Konservasi yang Diperlukan
Kematian harimau ini menyoroti perlunya langkah-langkah konservasi yang lebih efektif untuk melindungi spesies yang terancam punah ini. Beberapa langkah yang dapat diambil termasuk:
1. Peningkatan Patroli dan Pengawasan: Peningkatan patroli di daerah rawan dan pengawasan ketat terhadap aktivitas perburuan liar.
2. Edukasi dan Kesadaran Masyarakat: Edukasi masyarakat lokal mengenai pentingnya konservasi harimau dan dampak negatif dari penggunaan jerat.
3. Pengembangan Habitat yang Aman: Upaya untuk melindungi dan memulihkan habitat alami harimau.
4. Penegakan Hukum yang Ketat: Penegakan hukum yang lebih ketat terhadap pelaku perburuan liar dan pengguna jerat.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan populasi Harimau Sumatera dapat dilindungi dan kejadian tragis seperti ini dapat dihindari di masa mendatang. Perlindungan terhadap Harimau Sumatera tidak hanya penting bagi keberlanjutan spesies ini tetapi juga untuk menjaga keseimbangan ekosistem di Sumatera.
(Mond)
#Peristiwa #HarimauMati #SumateraBarat #BKSDA