Kemiskinan di Indonesia: Potret Terbaru dan Tantangan yang Mendasar
Komoditas yang Mempengaruhi Garis Kemiskinan di Indonesia
D'On, Jakarta,- Indonesia masih menghadapi masalah kemiskinan yang kompleks dan tersebar di berbagai wilayah. Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2024, tercatat jumlah penduduk miskin di Indonesia sebanyak 25,21 juta orang. Angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan Maret 2023 yang mencapai 25,89 juta orang. Secara persentase, tingkat kemiskinan turun dari 9,36% menjadi 9,03%.
Distribusi Kemiskinan: Jawa Timur dan Jawa Barat Paling Mencolok
Data BPS menunjukkan beberapa wilayah dengan jumlah penduduk miskin terbesar berada di Jawa Timur (3,98 juta orang), Jawa Barat (3,84 juta), dan Jawa Tengah (3,7 juta). Wilayah lainnya, seperti Sumatera Utara (1,22 juta) dan Nusa Tenggara Timur (1,12 juta), juga menyumbang jumlah yang signifikan. Jakarta sendiri memiliki 464,93 ribu penduduk miskin, sedangkan Kalimantan Utara mencatat angka terendah dengan 47,83 ribu orang.
Provinsi dengan Persentase Kemiskinan Tertinggi dan Terendah
Jika dilihat dari persentase, sejumlah provinsi menunjukkan tingkat kemiskinan yang jauh di atas angka nasional. Papua Pegunungan menempati posisi teratas dengan persentase kemiskinan 32,97%, diikuti oleh Papua Tengah (29,76%), Papua Barat (21,66%), Nusa Tenggara Timur (19,48%), Papua Barat Daya (18,13%), dan Papua Selatan (17,44%). Di sisi lain, provinsi dengan tingkat kemiskinan terendah adalah Bali (4%) dan Kalimantan Selatan (4,11%).
Pulau Papua: Fokus Kemiskinan yang Mendesak
Semua provinsi di Pulau Papua menunjukkan tingkat kemiskinan di atas angka nasional. Hal ini mencerminkan tantangan pembangunan yang sangat kompleks di wilayah tersebut, di mana infrastruktur, akses pendidikan, dan layanan kesehatan masih menjadi kendala utama. Sebaliknya, sebagian besar provinsi di Pulau Kalimantan mencatat tingkat kemiskinan di bawah rata-rata nasional, kecuali Kalimantan Utara yang masih memiliki angka cukup tinggi.
Kenaikan Kemiskinan di Tiga Provinsi
Menariknya, tidak semua provinsi mengalami penurunan tingkat kemiskinan. Sumatera Barat, Kalimantan Tengah, dan Kepulauan Bangka Belitung justru mengalami kenaikan. Di Sumatera Barat, jumlah penduduk miskin naik dari 340,37 ribu menjadi 345,73 ribu. Kalimantan Tengah mencatat kenaikan dari 142,17 ribu menjadi 145,63 ribu, sementara Kepulauan Bangka Belitung naik dari 68,69 ribu menjadi 69,95 ribu.
Upaya dan Tantangan ke Depan
Penurunan angka kemiskinan secara keseluruhan menunjukkan adanya perbaikan, namun distribusi ketimpangan tetap menjadi tantangan besar. Peningkatan di beberapa provinsi menandakan perlunya strategi yang lebih terfokus dan intervensi yang efektif di daerah-daerah tertentu. Mengatasi masalah ini tidak hanya membutuhkan kebijakan yang tepat, tetapi juga kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, serta dukungan dari sektor swasta dan masyarakat.
Untuk mencapai kemajuan yang lebih signifikan, perlu diupayakan langkah-langkah strategis seperti peningkatan akses pendidikan, perbaikan infrastruktur, dan peningkatan kesempatan kerja. Upaya ini harus diimbangi dengan kebijakan inklusif yang memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, terutama mereka yang berada di daerah tertinggal.
Laporan ini menggarisbawahi pentingnya perhatian dan tindakan yang konsisten untuk memerangi kemiskinan di Indonesia, dengan fokus pada wilayah-wilayah yang paling membutuhkan. Tanpa usaha berkelanjutan, kesenjangan sosial akan tetap menjadi penghalang bagi kemajuan yang merata di seluruh negeri.
(Mond)
#Nasional #PropinsiMiskin #BPS