Breaking News

Mendeteksi dan Mengelola Diabetes pada Anak: Pentingnya Kesadaran Orang Tua

Ilustrasi 

Dirgantaraonline -
Diabetes merupakan penyakit kronis yang bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak. Para orang tua harus waspada terhadap gejala diabetes, terutama karena diabetes tipe 1 sering muncul pada anak-anak, terutama yang berusia antara 6 bulan hingga 5 tahun atau selama masa pubertas. Sementara itu, diabetes tipe 2 lebih umum terjadi pada usia yang lebih tua. Sayangnya, kini semakin banyak anak yang terkena diabetes akibat berat badan berlebih, pola makan buruk, dan kurangnya aktivitas fisik.

Bagaimana Mendeteksi Diabetes pada Anak?

Menurut Mayo Clinic, diabetes biasanya didiagnosis melalui gejala-gejala khas dan kadar gula darah (glukosa) yang tinggi. Tes darah dan urine dapat menunjukkan kadar gula darah yang tinggi. 

- Kadar gula darah normal: Tidak lebih dari 126 mg/dL setelah berpuasa (GDP) dan tidak lebih dari 200 mg/dL tanpa berpuasa (GDS, GD2PP).

- Kadar gula darah yang melebihi angka tersebut dapat menandakan adanya diabetes.

Ciri-ciri Diabetes pada Anak

Gejala diabetes pada anak-anak mirip dengan gejala pada orang dewasa, namun dapat muncul dengan cara yang berbeda. Misalnya, anak mungkin enggan bermain atau beraktivitas fisik karena merasa kurang energi. Diabetes pada anak juga dapat menyebabkan perubahan perilaku, prestasi sekolah yang buruk, atau gangguan pertumbuhan.

Diabetes Tipe 1

Gejala diabetes tipe 1 pada anak biasanya muncul dalam hitungan hari atau minggu. Beberapa gejala umum meliputi:

- Sering buang air kecil.

- Mengompol, meskipun sebelumnya tidak pernah.

- Bangun di malam hari untuk buang air kecil.

- Merasa sangat haus.

- Mudah lelah dan kurang energi.

- Penglihatan kabur.

- Kehilangan berat badan atau tampak lebih kurus.

Diabetes Tipe 2

Gejala diabetes tipe 2 pada anak-anak mirip dengan diabetes tipe 1, namun mungkin kurang kentara dan berkembang lebih lambat. Anak juga mungkin mengalami lebih banyak infeksi daripada biasanya. Diabetes tipe 2 tidak menyebabkan ketoasidosis, komplikasi yang mengancam jiwa.

Penyebab Diabetes pada Anak

Diabetes Tipe 1

Penyebab pasti diabetes tipe 1 tidak diketahui, namun sering kali disebabkan oleh penyakit autoimun yang menghancurkan sel-sel penghasil insulin di pankreas. Infeksi virus mungkin memicu respons imun ini.

Diabetes Tipe 2

Beberapa faktor risiko untuk diabetes tipe 2 meliputi:

- Berat badan berlebih atau gaya hidup tidak aktif.

- Riwayat keluarga dengan diabetes.

- Kelompok etnis tertentu, seperti Asia, Afrika, dan Afro-Karibia, memiliki risiko lebih tinggi.

Mengobati Diabetes pada Anak

Setiap anak yang didiagnosis dengan diabetes harus dirujuk ke tim perawatan diabetes setempat untuk penilaian dan perawatan. Perawatan diabetes tipe 1 selalu mencakup insulin, dengan dukungan dari tim perawatan diabetes untuk mengatur dosis insulin dan penggunaan pompa insulin jika diperlukan.

Perawatan diabetes tipe 2 dimulai dengan perubahan gaya hidup seperti pola makan sehat dan aktivitas fisik. Obat-obatan mungkin diperlukan, dan insulin bisa digunakan jika kadar gula darah tidak terkendali.

Mencegah Diabetes pada Anak

Tidak ada cara untuk mencegah diabetes tipe 1. Namun, diabetes tipe 2 dapat dicegah dengan gaya hidup sehat, termasuk pola makan yang baik, olahraga teratur, dan menjaga berat badan yang sehat. Pemeriksaan rutin dan pengendalian kadar gula darah, tekanan darah, serta kolesterol penting untuk mencegah komplikasi diabetes.

Kesadaran akan gejala dan penyebab diabetes pada anak sangat penting untuk deteksi dini dan manajemen yang efektif. Orang tua harus selalu memperhatikan tanda-tanda diabetes pada anak-anak mereka dan segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika ada yang mencurigakan. Dengan penanganan yang tepat, anak-anak dengan diabetes dapat tetap menjalani kehidupan yang sehat dan aktif.

(Rini)

#Diabetes #DiabetesPadaAnak #Gayahidup #Lifestyle