Breaking News

Menguak Kehidupan Suku Rini di Detusoko Barat NTT

Detusoko Barat, 31 kilometer dari Bandara H Hasan Aroeboesman Ende, adalah kampung adat Suku Rini.

Dirgantaraonline -
Detusoko Barat, atau yang dikenal dengan Wolo'one, adalah sebuah desa yang terletak di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Hanya berjarak sekitar 31 kilometer dari Bandara H Hasan Aroeboesman Ende, Detusoko Barat menawarkan pesona alam dan kekayaan budaya yang unik, menjadikannya salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi.

Menyambut dengan Tradisi

Baru-baru ini, sekelompok jurnalis bersama tim dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) serta sejumlah awak media berkesempatan mengunjungi kampung adat Suku Rini di Detusoko Barat. Setibanya di lokasi, rombongan disambut dengan tarian penyambutan khas, Wanda Pala, sebuah bentuk penghormatan dan ucapan selamat datang yang sarat makna budaya.

Setelah upacara penyambutan, rombongan diundang masuk ke rumah besar Suku Rini untuk bertemu dengan kepala adat (mosalaki) dan para pemangku adat. Di sini, mereka menyampaikan maksud dan tujuan kunjungan mereka.

Martina Mbere, Pj Kepala Desa Detusoko Barat, menjelaskan bahwa dalam adat setempat, tamu harus disambut oleh mosalaki sebagai bentuk penghormatan dan untuk mendapatkan restu dari nenek moyang agar kunjungan berjalan lancar. "Ini adalah tradisi yang kami pegang teguh. Tanpa sambutan dari mosalaki, kunjungan tamu dianggap tidak sah," ujar Martina.

Tradisi dan Kehidupan Sehari-Hari Suku Rini

Dalam rumah besar tersebut, pemangku adat memperkenalkan tradisi Suku Rini. Salah satu tradisi uniknya adalah hanya kepala adat yang diperbolehkan bersandar pada papan tengah rumah. "Karena dia yang ditunjuk langsung dan dituakan, hanya kepala adat yang boleh duduk dan bersandar di papan tersebut, sementara yang lain duduk di kanan-kiri sebagai pendukung," jelas Martinus Mema.

Setelah sesi perbincangan dengan kepala dan pemangku adat, rombongan diajak berkeliling untuk melihat kehidupan sehari-hari masyarakat Suku Rini. Martina Mbere menjelaskan berbagai kegiatan yang bisa dilakukan di desa ini, termasuk mengunjungi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), menikmati homestay di salah satu dari 17 rumah yang tersedia, serta menjelajahi sawah bertingkat dengan pemandian air panas.

"Selain itu, kami juga memiliki kopi, beras hitam, dan beras merah yang merupakan potensi unggulan desa kami," tambah Martina.

Perayaan Adat Tahunan

Bagi wisatawan yang ingin merasakan pengalaman yang lebih mendalam, Detusoko Barat menawarkan beberapa perayaan adat tahunan yang tidak boleh dilewatkan. Pada bulan April, desa ini menggelar "nggua uta", sebuah perayaan panen jagung muda, kacang, dan sayuran. Sementara itu, pada bulan Oktober, masyarakat desa merayakan "nggua uwi", syukuran hasil panen yang merupakan momen penting bagi mereka.

Mengunjungi Detusoko Barat tidak hanya memberikan pengalaman wisata yang autentik dengan keindahan alam dan kekayaan budaya yang memikat, tetapi juga kesempatan untuk merasakan kehidupan dan tradisi masyarakat Suku Rini secara langsung. Bagi para pencinta budaya dan tradisi, Detusoko Barat adalah destinasi yang layak untuk dieksplorasi lebih lanjut.

Petualangan di Detusoko Barat

Desa ini menawarkan berbagai aktivitas menarik bagi wisatawan. Anda dapat menginap di homestay yang nyaman, menikmati keindahan sawah bertingkat, serta mencicipi kopi lokal dan beras hitam yang terkenal. Selain itu, terdapat pula pemandian air panas alami yang menawarkan relaksasi sempurna setelah seharian berkeliling desa.

Bagi mereka yang tertarik dengan budaya dan tradisi, berinteraksi dengan masyarakat lokal dan belajar tentang adat istiadat mereka merupakan pengalaman yang tak ternilai. Dengan segala pesonanya, Detusoko Barat siap menyambut wisatawan yang mencari keindahan alam dan kekayaan budaya dalam satu paket lengkap.

(Rini)

#SukuRini #Budaya