Breaking News

OPM Bakar Gedung SMP di Papua Tepat Sebelum Hari Pertama Sekolah

TPNPB OPM membakar sekolah di Pegunungan Bintang. (Istimewa)

D'On, Papua Pegunungan –
Aksi pembakaran gedung SMP Negeri Okbab di Kabupaten Pegunungan Bintang oleh kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) mendapat kecaman keras dari Kodam XVII/Cenderawasih. Pembakaran ini terjadi menjelang hari pertama masuk sekolah, yang seharusnya menjadi momen penuh harapan bagi para siswa untuk memulai tahun ajaran baru.

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan mengungkapkan bahwa tindakan OPM tersebut tidak hanya merusak fasilitas pendidikan, tetapi juga menghambat masa depan anak-anak Papua yang bersemangat untuk belajar. "Aksi pembakaran sekolah berulang dan OPM menginginkan anak-anak tidak sekolah," tegas Candra pada Senin (15/7/2024). 

Menurut Candra, tindakan kriminal ini menghancurkan mimpi dan harapan generasi muda Papua yang ingin menimba ilmu demi masa depan yang lebih baik. Aparat keamanan kini tengah mengejar anggota OPM yang melarikan diri usai melakukan pembakaran tersebut. "Seusai membakar, mereka melarikan diri," tambahnya.

Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) OPM, Sebby Sambom, mengakui bahwa kelompoknya dari Kodap XXXV Bintang Timur yang dipimpin oleh Ananias Ati Mimin bertanggung jawab atas insiden pembakaran sekolah ini. Sebby menjelaskan bahwa sejak 5 Desember 2021, TPNPB Kodap XXXV Bintang Timur telah mengumumkan kepada Presiden Indonesia bahwa mereka akan membakar seluruh bangunan sekolah di wilayah operasi mereka.

“Pasukan TPNPB Kodap XXXV Bintang Timur pernah mengumumkan kepada Presiden Indonesia sejak 5 Desember 2021 bahwa TPNPB akan membakar seluruh bangunan sekolah di wilayah operasi kami,” ujar Sebby.

Sebby menambahkan bahwa kurikulum pendidikan versi Indonesia dianggap merusak nilai budaya, sejarah, dan ideologi warga lokal Papua. "Anak-anak sekolah dipaksa menghafal Undang-Undang Negara Indonesia dan pahlawan Indonesia, yang bagi kami itu adalah suatu pembodohan bagi generasi Papua," tegasnya.

Aksi pembakaran ini menambah panjang daftar insiden kekerasan dan gangguan keamanan yang melanda wilayah Papua. Berbagai pihak mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah-langkah konkret guna melindungi fasilitas pendidikan dan memastikan hak anak-anak Papua untuk mendapatkan pendidikan yang layak tetap terjamin.

Pembakaran sekolah di Pegunungan Bintang ini bukan hanya sebuah tragedi bagi para siswa dan tenaga pengajar, tetapi juga sebuah pukulan telak bagi upaya menciptakan Papua yang damai dan sejahtera. Dalam situasi yang semakin memanas, dialog konstruktif dan pendekatan yang lebih humanis diharapkan dapat menjadi jalan keluar untuk mengakhiri konflik berkepanjangan di Bumi Cenderawasih.

(*)

#OPM #PembakaranSekolah #Papua #Teror