Breaking News

Pengembangan Hilirisasi Minyak Sawit: Tingkatkan Nilai Tambah dan Kesejahteraan Masyarakat"

IPB Bogor dan Unand Gelar Workshop Hilirisasi Minyak Sawit 

D'On , Padang (Sumbar),-
Kelapa sawit, salah satu komoditas unggulan Indonesia, memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional. Manfaatnya tidak hanya dalam bentuk devisa dari ekspor minyak sawit mentah, tetapi juga potensi besar dalam hilirisasi yang dapat meningkatkan nilai tambah dan dampaknya langsung pada kesejahteraan masyarakat. Pemahaman ini menjadi titik fokus dalam Workshop "Hilirisasi Minyak Sawit menjadi Produk Oleopangan, Oleokimia, dan Biofuel: Peluang dan Tantangan", yang diselenggarakan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) University pada Kamis, 4 Juli 2024, di Truntum Hotel Padang.

Potensi dan Tantangan Hilirisasi Minyak Sawit

Dalam sambutannya, Wakil Rektor IV Universitas Andalas (Unand), Dr. Henmaidi, S.T., M.Eng.Sc, menekankan pentingnya hilirisasi minyak sawit untuk meningkatkan nilai tambah dan dampak positif pada perekonomian lokal. "Workshop ini memiliki makna mendalam, khususnya dalam upaya memberikan nilai tambah dalam pengelolaan kelapa sawit," ungkap Dr. Henmaidi. Beliau menegaskan bahwa meskipun ekspor minyak sawit mentah telah memberikan kontribusi besar pada devisa negara, hilirisasi dapat menciptakan dampak ekonomi yang lebih merata dengan meningkatkan sirkulasi uang di dalam negeri.

Dr. Henmaidi menyoroti kontribusi Unand dalam pengembangan teknologi hilirisasi minyak sawit melalui berbagai penelitian yang tidak hanya dilakukan di laboratorium tetapi juga di lapangan. "Kita berterima kasih pada IPB University yang mengajak Unand berkolaborasi dalam mengembangkan hilirisasi minyak sawit ini," tambahnya. 

Sebagai contoh, Dr. Henmaidi membandingkan situasi kelapa sawit dengan komoditas Gambir, di mana Sumatera Barat menjadi produsen terbesar di dunia dengan produksi mencapai lebih dari 80 juta ton per tahun. Namun, karena ketergantungan pada satu pembeli, harga Gambir kurang kompetitif. Berbeda dengan hilirisasi minyak sawit, yang memiliki potensi menciptakan pasar yang lebih luas dan kompetitif.

Kerjasama dan Inovasi dalam Hilirisasi

Prof. Dr. Erliza Hambali, Ketua Panitia Pelaksana Workshop, menekankan bahwa kelapa sawit adalah anugerah besar bagi Indonesia, tidak hanya dalam bentuk devisa, tetapi juga dalam membuka lapangan kerja yang luas. "Perkebunan sawit masih memiliki banyak masalah, namun bukan tanpa solusi. Dengan kolaborasi, kita dapat mengatasi masalah ini," ujar Prof. Dr. Erliza, yang juga menjabat sebagai Kepala Divisi Teknologi Proses di Fakultas Teknologi Pertanian, IPB University.

Prof. Dr. Erliza menyatakan keyakinannya bahwa minyak sawit memiliki potensi yang sangat besar, dan manfaatnya harus disebarluaskan. "Nilai tambah minyak sawit sangat besar dan banyak. Sejauh ini, sudah ada 20 perguruan tinggi di Indonesia yang kita ajak bekerjasama untuk pengembangan teknologi hilirisasi minyak sawit," ujarnya. Beliau membandingkan potensi hilirisasi minyak sawit dengan petrokimia yang mampu menghasilkan lebih dari 530 produk hilir, dan mendorong pengembangan penelitian untuk memperbanyak produk hilirisasi dari minyak sawit.

Peran Perguruan Tinggi dan Pemerintah

Prof. Dr. Erliza juga mengajak pemerintah daerah untuk mendukung investasi dalam sektor oleokimia dengan menyediakan fasilitas dan regulasi yang memadai. "Ada 26 provinsi penghasil sawit di Indonesia. Karena itu, IPB mengajak banyak universitas untuk mengembangkan penelitian guna memperbanyak hilirisasi sawit," tegasnya, sembari mengajak Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk memberikan karpet merah bagi investor di sektor ini.

Workshop yang diikuti lebih dari seratus peserta, termasuk akademisi dan pelaku industri kelapa sawit, juga menghadirkan narasumber dari Kementerian Pertanian RI serta kalangan industri, membahas berbagai peluang dan tantangan dalam hilirisasi minyak sawit.

Hilirisasi minyak sawit merupakan strategi penting yang dapat meningkatkan nilai tambah dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Dengan kerjasama antara perguruan tinggi, industri, dan pemerintah, diharapkan berbagai tantangan dalam hilirisasi dapat diatasi, membuka peluang pasar yang lebih luas, dan memperkuat perekonomian nasional.

Berita ini menyoroti pentingnya pengembangan hilirisasi minyak sawit dan bagaimana kolaborasi antara berbagai pihak dapat mendorong inovasi dan peningkatan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia.

(Mond)

#Ekonomi #Sawit #IPBBogor