Polisi Dalami Kematian Ajudan Wakapolres Sorong yang Diduga Bunuh Diri
Kapolres Sorong AKBP Edwin Parsaoran dalam konferensi pers di Mapolres Sorong, Selasa, 16 Juli 2024.
D'On, Sorong, Papua Barat Daya – Penyelidikan terhadap kematian tragis Bripda Riko Roy Nussy (23) terus berlanjut. Ajudan Wakapolres Sorong ini ditemukan tewas gantung diri di rumah dinas Wakapolres Sorong, Kompol Emmy Fenitiruma, pada Senin malam (15/7/2024).
Kepolisian setempat, yang dipimpin oleh Kapolres Sorong AKBP Edwin Parsaoran, telah melakukan berbagai langkah investigasi, termasuk pemeriksaan intensif pada telepon seluler korban untuk mengungkap latar belakang peristiwa ini. Berdasarkan data komunikasi terakhir, polisi telah menetapkan seorang saksi kunci yang diduga memiliki informasi penting mengenai alasan di balik tindakan bunuh diri tersebut.
"Handphone almarhum sudah kami periksa. Namun, hasilnya belum bisa kami sampaikan. Ada satu saksi yang masih kami tunggu kehadirannya. Kami mencari orang yang terakhir berkomunikasi dengan korban, yang bisa memberikan indikasi motif dari tindakan yang dilakukan korban," ungkap AKBP Edwin Parsaoran dalam konferensi pers di Mapolres Sorong, Selasa (16/7/2024).
Bripda Riko ditemukan dalam kondisi mengenaskan oleh saudara kandungnya sendiri. Adiknya mendatangi rumah dinas Wakapolres setelah merasa khawatir karena Riko tidak merespons panggilan telepon dan mobil pribadinya terlihat terparkir dengan mesin masih menyala.
"Pertama kali ditemukan oleh adik kandungnya pada pukul 17.30 WIT. Adiknya curiga karena Riko tidak mengangkat telepon dan mobil pribadinya di rumah Wakapolres sudah lama dipanaskan tapi belum dimatikan," jelas Edwin Parsaoran.
Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengevakuasi jenazah Riko ke RSUD Sele Be Solu, Sorong untuk proses visum et repertum. Dari hasil visum, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh Riko, yang menguatkan dugaan bunuh diri.
Jenazah Bripda Riko kini disemayamkan di kediaman orang tuanya yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian, menunggu proses pemakaman yang direncanakan akan berlangsung pada Kamis (18/7/2024) mendatang.
Penyelidikan terus berlanjut dengan harapan dapat mengungkap motif di balik tindakan tragis ini. Kehadiran saksi kunci diharapkan dapat memberikan titik terang mengenai kondisi mental dan alasan yang mendorong Bripda Riko melakukan tindakan tersebut.
Tragedi ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan rekan-rekannya di Polres Sorong, yang kini tengah berupaya mencari jawaban atas kehilangan yang begitu tiba-tiba. "Kami berkomitmen untuk mengungkap kebenaran dan memberikan kejelasan bagi keluarga yang ditinggalkan," pungkas AKBP Edwin Parsaoran.
(*)
#AjudanWakapolresSorongBunuhDiri #BunuhDiri #PolisiBunuhDiri #Peristiwa