Breaking News

Rapat Paripurna ke-12 DPD RI Nyaris Ricuh: La Nyalla Diwarnai Hujan Interupsi, Suasana Memanas

Rapat Paripurna ke-12 DPD RI Masa Sidang V 2023-2024 diwarnai hujan interupsi dari sejumlah senator kepada Ketua DPD La Nyala Mattaliti, hampir menyebabkan kericuhan (CNN Indonesia Muhammad Arief Bimaputra).

D'On, Jakarta -
Pada Rapat Paripurna ke-12 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) RI Masa Sidang V 2023-2024, suasana sempat memanas dengan hujan interupsi dari sejumlah senator kepada Ketua DPD, La Nyalla Mattaliti. Ketegangan hampir berujung kericuhan ketika La Nyalla hendak menyampaikan laporan penyempurnaan tata tertib DPD RI hasil kerja panitia khusus (pansus) dan tim kerja.

Pantauan di lokasi, situasi memanas dimulai ketika La Nyalla memulai pembacaan laporan dan draf tata tertib. "Selanjutnya, selaku pimpinan kami akan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan menyerahkan draf tatib kepada sidang paripurna untuk meminta pengesahan," kata La Nyalla di tengah sidang.

Namun, tidak lama setelah La Nyalla mulai berbicara, interupsi demi interupsi muncul dari berbagai senator. Salah satu interupsi paling mencolok datang dari senator asal Papua Barat, Filep Wamafma. Meski awalnya mengabaikan interupsi, La Nyalla akhirnya memberi kesempatan kepada Filep untuk berbicara.

Filep mempertanyakan apakah mekanisme pembentukan tata tertib telah sesuai dengan aturan yang berlaku. "Pada kesempatan ini sebelum pimpinan menyampaikan laporan, dinamika politik yang terjadi kita mengesampingkan hal-hal urgent yang perlu mendapatkan kesalahpahaman bersama-sama. Terkait dengan kerja pansus dan hasil kerja pimpinan sebelum pimpinan melanjutkan ada pertanyaan saya ditujukan kepada badan kehormatan mohon untuk dijawab," ujar Filep. "Yang pertama, kami mohon apakah keputusan pimpinan DPD RI dalam rangka pembentuk Tatib apakah sesuai dengan tata tertib DPD RI?" tambahnya.

Namun, La Nyalla tidak langsung menjawab pertanyaan tersebut dan memilih melanjutkan pembacaan laporan dan draf tata tertib. Tindakan ini memantik amarah sejumlah senator lain yang turut berteriak mengajukan interupsi. Beberapa senator berdiri dan menggeleng-gelengkan kepala, menunjukkan ketidaksetujuan mereka terhadap tindakan La Nyalla.

Puncak ketegangan terjadi ketika La Nyalla selesai membacakan laporan dan draf tata tertib dan berencana untuk mengesahkannya. Sejumlah senator menghampiri meja La Nyalla dan menunjuk-nunjuk Ketua DPD RI tersebut, mendesaknya agar tidak mengesahkan laporan dan draf tata tertib. Bahkan, terjadi perebutan palu sidang ketika beberapa senator memperingatkan La Nyalla agar tidak melanjutkan pengesahan.

Kondisi semakin memanas sehingga sejumlah petugas pengamanan dalam (pamdal) terpaksa membentuk barikade untuk mencegah kericuhan dan kemungkinan adu jotos di meja pimpinan DPD RI. Akhirnya, pimpinan sidang memutuskan untuk menskors sidang selama 10-15 menit guna meredakan suasana.

Dalam masa skors tersebut, salah satu senator sempat bernyanyi, mencoba mencairkan ketegangan yang memuncak di dalam ruang sidang. 

Insiden ini menunjukkan betapa kompleks dan dinamisnya politik dalam tubuh DPD RI, khususnya dalam menyikapi isu-isu tata tertib dan mekanisme internal yang berpotensi memicu perbedaan pandangan tajam di antara para senator.

(Mond)

#DPD #Parlemen #Nasional #Ricuh