Breaking News

Sejarah dan Pentingnya Hari Koperasi Nasional: Merajut Kesejahteraan Melalui Koperasi

Hari Koperasi Indonesia 

Dirgantaraonline -
Setiap 12 Juli, Indonesia memperingati Hari Koperasi Nasional (Harkopnas), sebuah momentum penting yang dirayakan dengan berbagai konsep dan tema yang berbeda setiap tahunnya. Tahun 2024 ini, peringatan Hari Koperasi Nasional memasuki tahun ke-77, mengusung tema "Koperasi Maju, Indonesia Emas," yang menggambarkan visi menuju Indonesia Emas pada tahun 2045.

Sejarah Hari Koperasi Nasional

Penetapan Hari Koperasi Nasional melewati sejarah panjang yang menjadi tonggak penting bagi perkembangan koperasi di Indonesia. Mengutip dari situs Dewan Koperasi Indonesia, koperasi pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada 16 Desember 1886 oleh R Aria Wirjaatmadja, seorang patih dari Purwokerto. Beliau mendirikan sebuah bank bernama Hulp en Spaarbank untuk para pegawai negeri yang saat itu banyak menderita akibat bunga tinggi dari rentenir.

Konsep koperasi yang diusung oleh R Aria Wirjaatmadja mendapat dukungan luas dari pejabat pemerintahan kolonial. Konsep ini kemudian dikembangkan oleh De Wolf Van Westerrode, asisten residen Belanda, yang membuat koperasi semakin dikenal dan digemari oleh masyarakat.

Peran Koperasi dalam Perjuangan Rakyat

Pada tahun 1908, gerakan rakyat menjadikan koperasi sebagai alat perjuangan. Gerakan ini dipelopori oleh Boedi Oetomo dengan mendirikan koperasi rumah tangga. Pada tahun 1913, Syarikat Dagang Islam turut membantu menghidupkan koperasi di kalangan pedagang dan pengusaha tekstil bumi putra. 

Pada tahun 1927, koperasi digunakan sebagai wahana pendidikan ekonomi rakyat dan nasionalisme kebangsaan oleh Kelompok Studie Club (Persatuan Bangsa Indonesia). Namun, pada masa pendudukan Jepang, sistem koperasi disalahgunakan sehingga menyengsarakan rakyat.

Kongres Koperasi Pertama dan Penetapan Hari Koperasi Nasional

Puncak dari perjalanan sejarah koperasi di Indonesia terjadi pada 12 Juli 1947, ketika Kongres Koperasi pertama diselenggarakan di Tasikmalaya. Kongres ini dihadiri oleh 500 utusan dari berbagai daerah seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Kongres tersebut menghasilkan 10 keputusan penting, termasuk pembentukan Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI) dan penetapan 12 Juli sebagai Hari Koperasi Nasional.

Pada Kongres Koperasi II tahun 1953 di Bandung, nama SOKRI diubah menjadi Dewan Koperasi Indonesia. Dalam kongres ini, Moh Hatta ditetapkan sebagai Bapak Koperasi Indonesia karena perannya yang besar dalam memajukan gerakan koperasi melalui ceramah dan tulisan-tulisan mengenai ekonomi dan koperasi.

Peringatan Harkopnas 2024

Tema "Koperasi Maju, Indonesia Emas" diangkat untuk menyambut rencana 100 tahun Indonesia pada tahun 2045. Berbagai rangkaian acara akan digelar mulai 11-13 Juli 2024, dengan puncak perayaan pada 12 Juli di Smesco, Jakarta Selatan. Rangkaian acara tersebut meliputi Sarasehan dan Seminar Nasional, Harkop 77 Expo, ziarah ke makam Bung Hatta, serta perayaan di berbagai daerah.

Hari Koperasi Nasional bukan sekadar peringatan, tetapi juga momentum untuk mengingatkan masyarakat dan pemerintah Indonesia agar senantiasa menghidupkan koperasi demi mewujudkan kesejahteraan bersama. Melalui koperasi, semangat gotong royong dan kerja sama dapat terus tumbuh, membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah.

(Mond)

#HariKoperasi #Koperasi #HariKoperasiNasional