Breaking News

Shalahuddin Al Ayyubi: Dua Pertempuran Laut Melawan Eropa

Pada 10 Muharram 579 H, armada Muslim berangkat dari Mesir dan bertemu kapal Eropa dengan 300 tentara bersenjata lengkap.

Dirgantaraonline -
Kisah tentang dua pertempuran laut yang dihadapi pasukan Shalahuddin al-Ayyubi melawan pasukan Eropa diceritakan oleh sejarawan terkenal, Ibnu al-Atsir, dalam bukunya "Al-Mukhtar Min al-Kamil fi al-Tarikh; Qishshah Shalahuddin al-Ayyubi". Buku ini telah diterjemahkan oleh Abu Haytsam menjadi "Shalahuddin Al-Ayyubi Sang Pembebas Tanah Para Nabi". Mari kita selami dua peristiwa tersebut dengan lebih mendalam.

Pertempuran Pertama: Armada Muslimin dan Kapal Eropa

Pada tahun 579 Hijriyah, tepatnya pada tanggal 10 Muharram, armada laut Muslimin bergerak dari Mesir dengan penuh semangat dan keberanian. Mereka menghadapi tantangan besar saat bertemu dengan satu kapal besar yang membawa 300 tentara Eropa. Tentara ini dilengkapi dengan persenjataan lengkap, membawa harta dan senjata menuju pantai Eropa.

Pertempuran di lautan ini bukanlah pertempuran biasa. Kedua belah pihak menunjukkan keberanian dan ketangguhan luar biasa. Dentuman senjata dan suara gemuruh pertempuran menggema di tengah lautan. Pasukan Eropa, dengan persenjataan dan pengalaman perang mereka, bukanlah lawan yang mudah. Namun, keberanian dan strategi pasukan Muslimin membawa mereka menuju kemenangan. Dengan semangat juang yang tinggi dan keyakinan akan pertolongan Allah, mereka berhasil mengalahkan pasukan Eropa. Banyak tentara Eropa yang ditawan, sementara sebagian besar lainnya tewas di medan pertempuran.

Setelah meraih kemenangan, pasukan Muslimin mengambil harta pampasan perang yang berlimpah dan membawa tawanan kembali ke Mesir dengan selamat. Kemenangan ini bukan hanya tentang harta, tetapi juga tentang menunjukkan kekuatan dan tekad mereka di hadapan musuh yang tangguh.

Pertempuran Kedua: Agresi Pasukan Eropa di al-Darum

Pada tahun yang sama, pasukan Eropa yang besar bergerak dari arah al-Darum menuju Mesir dengan niat jahat untuk melakukan agresi dan penjarahan. Kabar ini segera sampai ke telinga kaum Muslimin, yang kemudian bersiap untuk melakukan intersepsi di Shadr dan Aylah.

Pasukan Eropa yang penuh percaya diri menuju mata air al-`Asilah, berharap untuk menguasai sumber air penting tersebut. Ketika pasukan Muslimin tiba, mereka dalam keadaan kehausan yang hampir membinasakan mereka. Tentara Eropa telah menguasai mata air, dan situasi tampak genting bagi pasukan Muslimin.

Namun, pertolongan Allah datang dengan cara yang luar biasa. Mega mendung besar muncul di langit, dan hujan lebat turun dengan derasnya, memenuhi kebutuhan air pasukan Muslimin yang kehausan. Peristiwa ajaib ini terjadi di tengah musim kemarau, di mana udara panas sangat menyengat. Hujan ini tidak hanya melepaskan dahaga mereka tetapi juga memperkuat semangat dan keyakinan mereka akan pertolongan Allah.

Dengan semangat baru dan keyakinan yang tinggi, pasukan Muslimin menyerang tentara Eropa dengan keganasan yang tak terelakkan. Dalam pertempuran yang sengit, mereka berhasil mengalahkan dan membunuh semua tentara Eropa, kecuali satu orang yang selamat. Pasukan Muslimin kemudian merampas semua senjata dan kuda perang yang dibawa oleh musuh.

Kemenangan ini membawa mereka kembali ke Mesir sebagai pahlawan dan penakluk, dengan membawa rampasan perang yang berlimpah. Kemenangan ini tidak hanya menunjukkan kekuatan militer mereka tetapi juga kepercayaan mereka pada pertolongan dan anugerah Allah SWT.

Refleksi

Kisah-kisah pertempuran ini tidak hanya menceritakan tentang kemenangan militer, tetapi juga tentang keberanian, keyakinan, dan kepercayaan pada pertolongan ilahi. Shalahuddin al-Ayyubi dan pasukannya menunjukkan bahwa dengan semangat juang yang tinggi dan kepercayaan pada Allah, mereka bisa mengatasi segala rintangan dan musuh yang tangguh. Kisah ini tetap menginspirasi generasi mendatang tentang arti keberanian dan keyakinan dalam menghadapi tantangan hidup.

(Mond)

#SejarahIslam #ShalahuddinAlAyyubi