Breaking News

Skandal Mantan Gubernur Maluku Utara: Pengiriman Uang Puluhan Juta ke Seorang Mahasiswi hingga Pemesanan Wanita

Abdul Gani Kasuba ketahuan mengirim Rp52 juta kepada seorang mahasiswi (Foto: Antara).

D'On, Ternate -
Mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba (AGK), kembali menjadi sorotan dalam persidangan yang digelar pada Kamis, 25 Juli 2024. Dalam sidang yang dipimpin oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), berbagai kelakuan AGK terungkap satu per satu, termasuk skandal uang dan wanita yang melibatkan dirinya.

Pengiriman Uang kepada Mahasiswi Cantik

Salah satu pengungkapan mengejutkan datang dari kesaksian Wiwin Nurlinda Tan, seorang mahasiswi sekaligus pegawai Bank Maluku. Wiwin mengakui bahwa AGK telah mengirimkan uang kepadanya secara diam-diam sebanyak tujuh kali dengan nominal bervariasi antara Rp10 juta hingga Rp5 juta. Total uang yang diterimanya mencapai Rp52 juta. 

Menurut Wiwin, pengiriman uang tersebut dilakukan tanpa sepengetahuannya dan baru terungkap dalam persidangan. Kesaksian ini memperkuat dugaan adanya praktik korupsi dan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh AGK selama menjabat sebagai gubernur.

Tak hanya terlibat dalam pengiriman uang, AGK juga diketahui sering memesan wanita melalui perantaranya, Eliya, yang merupakan seorang kontraktor. Dalam persidangan terungkap bahwa Eliya kerap mengantarkan puluhan wanita untuk melayani nafsu AGK di hotel-hotel mewah seperti Hotel Bidakara, Swiss-Belhotel Jakarta, dan Hotel Bela di Ternate.

AGK dikabarkan menghabiskan hingga Rp3 miliar untuk memesan wanita-wanita tersebut. Kebiasaannya ini menunjukkan gaya hidup yang jauh dari norma seorang pejabat publik, terlebih lagi sebagai seorang mantan gubernur yang seharusnya menjadi panutan masyarakat.

Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) mencatat bahwa kekayaan AGK mencapai Rp6,4 miliar. Sebagian besar kekayaannya dialokasikan ke berbagai tanah di berbagai tempat. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang asal-usul kekayaan tersebut, mengingat besarnya nominal yang digunakan untuk aktivitas yang tidak semestinya.

Pengungkapan ini memicu reaksi keras dari masyarakat yang merasa kecewa dan marah dengan perilaku AGK. Banyak yang mendesak agar hukum ditegakkan seadil-adilnya dan AGK mendapat hukuman setimpal atas perbuatannya. 

Persidangan yang masih berlangsung ini diharapkan dapat mengungkap lebih banyak fakta dan memberikan keadilan bagi masyarakat Maluku Utara. KPK dan pihak terkait diharapkan dapat bekerja dengan transparan dan profesional dalam menangani kasus ini.

Kasus Abdul Gani Kasuba ini menjadi contoh nyata betapa pentingnya integritas dan moralitas dalam kepemimpinan. Skandal yang melibatkan uang dan wanita ini tidak hanya mencoreng nama baik AGK, tetapi juga merusak kepercayaan publik terhadap institusi pemerintahan. Masyarakat berharap bahwa dengan adanya pengungkapan ini, praktik korupsi dan penyalahgunaan wewenang di kalangan pejabat dapat diminimalisir di masa mendatang.

(Okz)

#AbdulGaniKasuba #Korupsi