Tahap Pendaftaran Seleksi Capim dan Dewas KPK: 830 Pendaftar Menyatakan Siap Berkompetisi
Ketua Pansel Capim KPK, Muhammad Yusuf Ateh. (Antara/Muhammad Adimaja)
D'On, Jakarta – Proses pendaftaran seleksi calon pimpinan (capim) dan Dewan Pengawas (dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk periode 2024-2029 akan berakhir hari ini, Senin (15/7/2024). Hingga sore ini, tercatat sudah ada ratusan orang yang menunjukkan minat untuk menjadi bagian dari lembaga anti-rasuah tersebut.
Menurut Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Capim dan Dewas KPK, Yusuf Ateh, hingga pukul 15.45 WIB, jumlah pendaftar mencapai angka 830 orang. Dari jumlah tersebut, 253 orang mendaftar sebagai calon pimpinan KPK dan 171 orang mendaftar sebagai calon dewas KPK.
"Registrasi total 830 orang, dengan rincian 253 orang untuk pimpinan dan 171 orang untuk dewas," ungkap Yusuf Ateh, Senin (15/7/2024).
Nurul Ghufron Resmi Mendaftar Capim KPK
Wakil Ketua KPK saat ini, Nurul Ghufron, telah menyatakan resmi mendaftar sebagai calon pimpinan KPK periode 2024-2029. Dalam pernyataannya, Ghufron menegaskan bahwa keputusannya ini didasari oleh komitmen kuat untuk terus memberantas korupsi di Indonesia.
"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, saya turut serta mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan KPK periode 2024-2029. Ini adalah bagian dari komitmen saya untuk terus memberantas korupsi," ujar Ghufron, Senin (15/7/2024).
Selaku pimpinan KPK saat ini, Ghufron juga mendorong insan terbaik bangsa Indonesia untuk ikut serta dalam seleksi ini. Ia menegaskan bahwa semakin banyak peserta yang mendaftar, semakin besar peluang untuk memilih pemimpin-pemimpin terbaik yang akan membawa KPK ke depan.
"Oleh karena itu, sekali lagi kami mengundang kepada semuanya baik internal maupun eksternal KPK, termasuk penegak hukum, akademisi, NGO, CSO, dan masyarakat lainnya yang memiliki kemampuan dan memenuhi syarat untuk turut serta menjadi bagian dari peserta calon pimpinan KPK periode 2024-2029 ini," tambah Ghufron.
Dalam kesempatan yang sama, Ghufron menekankan bahwa pemberantasan korupsi tidak bisa hanya dilakukan dengan kata-kata atau tulisan. Ia menegaskan pentingnya tindakan nyata dalam upaya pemberantasan korupsi.
"Tak cukup memberantas korupsi dengan berkata-kata baik, dengan tulisan-tulisan baik. Seribu tulisan baik, seribu kata-kata baik masih kalah dengan satu perbuatan baik dalam pemberantasan korupsi," tegasnya.
Proses seleksi ini diharapkan dapat menghasilkan pemimpin-pemimpin yang tidak hanya memiliki integritas tinggi tetapi juga mampu membawa perubahan signifikan dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Dengan jumlah pendaftar yang mencapai ratusan, masyarakat berharap akan terpilih sosok-sosok yang benar-benar kompeten dan berdedikasi dalam menjalankan tugas mereka.
Sebagai penutup, Yusuf Ateh mengingatkan bahwa proses seleksi ini sangat ketat dan transparan, serta mengundang partisipasi publik untuk mengawal jalannya seleksi demi terpilihnya pemimpin KPK yang terbaik.
Dengan berakhirnya masa pendaftaran ini, Pansel akan mulai bekerja keras untuk menyaring dan menyeleksi para calon yang telah mendaftar, demi menemukan sosok-sosok terbaik yang akan membawa KPK ke arah yang lebih baik.
(*)
#KPK #Nasional