Breaking News

TNI Klarifikasi Dugaan Keterlibatan Oknum dalam Kebakaran Rumah Wartawan Tribrata TV yang Menewaskan Keluarga

Kepala Penerangan Kodam I Bukit Barisan, Kolonel Inf Rico Siagian, menegaskan bahwa kebakaran yang menewaskan wartawan Sempurna Pasaribu dan keluarganya berasal dari dalam rumah, diduga karena tabung gas atau minyak pertalite, tanpa indikasi keterlibatan pihak ketiga.

D'On, Sumatera Utara,- Kasus kebakaran rumah yang menewaskan wartawan Tribrata TV, Sempurna Pasaribu, beserta istri, anak, dan cucunya, memicu spekulasi dan perhatian luas. Kepala Penerangan Kodam I Bukit Barisan, Kolonel Inf Rico Siagian, mengklarifikasi penyebab insiden tragis ini.

Menurut Kolonel Rico, kebakaran yang terjadi di Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, diduga kuat berasal dari dalam rumah. "Kebakaran tersebut murni terjadi di dalam rumah, tidak ada indikasi orang ketiga yang melakukan pembakaran terhadap rumah almarhum," tegas Rico pada Selasa (2/7/2024). Dugaan awal mengarah pada ledakan tabung gas atau minyak pertalite yang disimpan di rumah korban.

Penyelidikan oleh pihak kepolisian mengungkapkan bahwa api berasal dari dalam rumah, bukan akibat pembakaran eksternal. Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), mengumpulkan saksi, dan barang bukti yang menguatkan teori kebakaran internal. "Polisi telah melakukan olah TKP, mengumpulkan saksi, dan barang bukti yang menunjukkan bahwa tidak ada unsur pembakaran oleh orang ketiga," kata Rico.

Namun, Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Sumatera Utara meminta penyelidikan lebih mendalam. KKJ menghubungkan kebakaran dengan liputan Sempurna Pasaribu terkait praktik perjudian di Karo. Dalam penyelidikan internal, KKJ mengungkapkan beberapa kejanggalan yang menimbulkan pertanyaan serius.

Prayugo Utomo, Wakil Koordinator KKJ Sumatera Utara, menyoroti dugaan keterlibatan pihak militer dan ancaman yang diterima Sempurna sebelum kebakaran terjadi. "Kami menemukan fakta bahwa sebelum kebakaran, ada beberapa orang yang berada di lokasi rumah Sempurna Pasaribu," kata Prayugo pada Selasa (2/7/2024). Ia menambahkan, "Selain itu, korban pernah menerima ancaman terkait pemberitaannya."

KKJ mengklaim adanya saksi yang diminta oleh pihak tertentu untuk menghapus pesan peringatan dari anggota ormas yang menyebut bahwa korban sedang diawasi. Pesan ini kemudian dihapus oleh polisi, menambah keraguan terhadap keabsahan penyelidikan.

Selain itu, ada laporan bahwa anak korban diminta menandatangani Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang tidak pernah disebutkan dalam pemeriksaan sebelumnya. "Ini menambah kejanggalan dalam penyelidikan yang sudah berlangsung," tambah Prayugo.

KKJ mendesak Polda Sumatera Utara untuk mengungkap kasus ini secara transparan. Mereka juga meminta Panglima TNI untuk mengusut jika ada keterlibatan oknum prajurit TNI dalam kebakaran tersebut. Hasil penyelidikan lanjutan diharapkan dapat mengungkap kebenaran di balik tragedi yang merenggut nyawa satu keluarga ini.

Kasus ini kini menjadi perhatian nasional, dengan harapan bahwa penyelidikan akan membawa keadilan bagi keluarga korban dan mengungkap motif di balik kebakaran yang menewaskan wartawan yang dikenal dengan liputan-liputan kritisnya tersebut.

(*)

#TNI #Peristiwa #RumahWartawanTerbakar #Viral