Breaking News

Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum Golkar, Siapkan Suksesi Demi Stabilitas Partai

Mantan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto 

D'On, Jakarta -
Airlangga Hartarto, yang telah memimpin Partai Golkar sebagai Ketua Umum sejak 2019, secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari posisi tersebut pada Minggu, 11 Agustus 2024. Langkah ini diambil dalam suasana yang penuh kehati-hatian dan dipenuhi dengan pesan yang kuat mengenai masa depan Partai Golkar serta stabilitas politik Indonesia menjelang transisi kepemimpinan nasional.

Alasan Pengunduran Diri: Menjaga Keutuhan dan Stabilitas Partai

Dalam pernyataannya yang disampaikan melalui video pada Minggu pagi, Airlangga menyebutkan bahwa pengunduran diri ini mulai efektif sejak Sabtu malam, 10 Agustus 2024. Keputusan ini, menurutnya, didorong oleh keinginannya untuk menjaga keutuhan Partai Golkar di tengah dinamika politik yang terus berkembang, serta memastikan transisi yang mulus dari pemerintahan Presiden Joko Widodo kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto.

"Penting bagi saya untuk memastikan Partai Golkar tetap solid dan siap menghadapi tantangan ke depan," ujar Airlangga dengan nada tegas namun penuh empati. Ia juga menekankan bahwa stabilitas internal partai adalah prioritas utamanya dalam mengambil keputusan ini.

Mekanisme Pemilihan Ketua Umum Baru: Komitmen pada Proses yang Demokratis

Airlangga menegaskan bahwa Partai Golkar akan segera mengaktifkan mekanisme pemilihan Ketua Umum yang baru, sesuai dengan ketentuan anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) partai. Ia menekankan pentingnya proses pemilihan yang damai, tertib, dan demokratis, sebagai bagian dari komitmen Golkar untuk tetap menjadi pilar penting dalam demokrasi Indonesia.

"Dalam waktu dekat, partai akan menggelar musyawarah nasional luar biasa jika diperlukan, demi menentukan kepemimpinan yang baru sebelum Munas Desember 2024. Ini adalah bukti bahwa Partai Golkar senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan keterbukaan dalam proses internalnya," tambah Airlangga.

Ucapan Terima Kasih dan Penghormatan untuk Para Tokoh

Dalam pidatonya, Airlangga tak lupa menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada berbagai pihak yang telah mendukung dan bekerja sama dengannya selama masa kepemimpinannya. Ia menyebutkan nama-nama besar seperti Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie, Luhut Binsar Pandjaitan, Akbar Tanjung, Agung Laksono, hingga Muhammad Hatta, yang disebutnya sebagai tokoh-tokoh yang berjasa dalam membesarkan Partai Golkar.

"Peran serta dan nasihat dari para senior partai sangat berharga bagi saya dalam memimpin partai ini. Tanpa mereka, banyak pencapaian yang tidak mungkin diraih," ucapnya dengan penuh penghormatan.

Pesan untuk Kader dan Simpatisan: Lanjutkan Perjuangan

Kepada seluruh kader dan simpatisan Golkar, Airlangga mengimbau agar tetap solid dan terus mengembangkan partai yang berlambang pohon beringin tersebut. Ia meyakini bahwa dengan semangat kebersamaan dan gotong royong, Partai Golkar akan terus menjadi kekuatan politik yang signifikan di Indonesia.

"Saya percaya, dengan soliditas dan kerja keras, kita bisa membawa Partai Golkar ke masa depan yang lebih gemilang," ujar Airlangga dengan penuh keyakinan.

Permintaan Maaf dan Refleksi Diri

Menutup pidatonya, Airlangga menyampaikan permohonan maaf yang tulus kepada seluruh pihak yang mungkin merasa kurang puas dengan kepemimpinannya. Ia mengakui bahwa dalam masa jabatannya, ada berbagai tantangan dan keputusan yang mungkin tidak selalu sempurna.

"Dalam kapasitas pribadi, saya mohon maaf atas segala kekurangan atau kesalahan yang mungkin telah saya lakukan selama menjabat sebagai Ketua Umum. Saya berharap kita semua bisa mengambil pelajaran dari masa lalu untuk membangun masa depan yang lebih baik," ungkapnya dengan nada reflektif.

Masa Depan Partai Golkar: Optimisme dan Tantangan

Dengan pengunduran dirinya ini, Airlangga membuka jalan bagi lahirnya pemimpin baru yang akan menakhodai Partai Golkar di tengah perubahan politik yang terus bergulir di Indonesia. Tantangan di depan mungkin tidak mudah, namun dengan soliditas dan komitmen yang kuat, Partai Golkar diharapkan dapat terus memainkan peran penting dalam percaturan politik nasional.

Pengunduran diri Airlangga Hartarto ini menandai akhir dari satu babak penting dalam sejarah Partai Golkar, namun juga membuka lembaran baru yang penuh dengan peluang dan tantangan bagi partai yang telah lama menjadi salah satu kekuatan utama dalam politik Indonesia ini.

(Mond)

#Golkar #AirlanggaHartarto #Politik