Breaking News

Aksi Tawuran Brutal di Padang: Tangan Remaja Putus, 10 Pelaku Ditangkap Polisi

Tim Satreskrim Polresta Padang menangkap pelaku tawuran yang menyebabkan tangan seorang remaja putus pada Sabtu (10/8/2024) dini hari. (Foto: Polresta Padang)

D'On, Padang, Sumatera Barat -
Sebuah peristiwa tragis kembali menghebohkan Kota Padang, Sumatera Barat. Aksi tawuran yang melibatkan dua kelompok remaja berujung pada putusnya tangan seorang remaja berusia 16 tahun, Farel Okta Firmansyah. Peristiwa ini terjadi pada Sabtu dini hari, 10 Agustus 2024, sekitar pukul 04.30 WIB di Jembatan Malindo Pegambiran, Kecamatan Lubuk Begalung.

Bentrok Berujung Maut di Lubuk Begalung

Pada pagi hari yang naas itu, suasana di sekitar Jembatan Malindo mendadak mencekam ketika dua kelompok remaja dari Pampangan dan Pegambiran terlibat dalam bentrokan. Tawuran yang berlangsung sengit ini tidak hanya mengakibatkan ketegangan di kawasan tersebut, tetapi juga mengakibatkan korban luka parah. Farel Okta Firmansyah, seorang remaja yang ikut dalam aksi tawuran tersebut, menjadi korban kebrutalan salah satu pelaku yang menggunakan senjata tajam.

Menurut informasi yang diperoleh, peristiwa bermula ketika kelompok remaja dari Partai Rawang Junior Gabungan, yang terdiri dari sekitar 50 orang, bergerak dari kawasan Rawang menuju Lubuk Begalung. Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan kelompok lain yang dikenal dengan nama Timur Ogah Mundur (TOM), yang juga berjumlah sekitar 50 orang. Pertemuan tak terelakkan ini memicu bentrokan hebat antara kedua kelompok.

Dalam bentrokan tersebut, Farel, yang berada di tengah-tengah perkelahian, menjadi sasaran kekerasan. Salah satu pelaku dari kelompok TOM menggunakan senjata tajam jenis celurit dan menyerang Farel. Meskipun Farel berusaha menangkis serangan dengan tangan kirinya, usaha tersebut berakhir tragis. Tangan kirinya putus akibat sabetan senjata tajam tersebut.

Polisi Bergerak Cepat, 10 Pelaku Ditangkap

Setelah insiden brutal tersebut, Tim Klewang Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Padang segera melakukan penyelidikan. Dalam waktu singkat, polisi berhasil menangkap 10 orang yang diduga terlibat dalam aksi tawuran ini. Pelaku utama, yang diketahui berinisial F, berhasil ditangkap beberapa jam setelah peristiwa itu terjadi.

Dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak kepolisian, pelaku F mengakui keterlibatannya dalam tawuran tersebut. Ia juga mengungkapkan bahwa bentrokan antara kelompok mereka dan kelompok korban sudah direncanakan sebelumnya. “Korban juga merupakan pelaku aksi tawuran,” ungkap F saat diinterogasi oleh Tim Opsnal Satreskrim Polresta Padang. Menurut F, bentrokan ini murni merupakan aksi tawuran antara dua kelompok yang saling bermusuhan.

F juga menambahkan bahwa bentrok tersebut melibatkan geng Pampangan yang merupakan kelompoknya, dan geng Pegambiran, tempat korban berada. "Ini murni tawuran, jadi jangan salah paham lagi. Kami sudah interogasi langsung lawan dari korban," tambahnya.

Korban Masih Dirawat Intensif

Farel Okta Firmansyah segera dilarikan ke RSUP M Djamil Padang oleh teman-temannya setelah kejadian tersebut. Kondisinya yang kritis membuatnya harus mendapatkan perawatan medis secara intensif. Hingga saat ini, Farel masih dirawat di rumah sakit tersebut dengan kondisi yang memprihatinkan.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Lubuk Begalung, Kompol Mochammad Rosidi, mengungkapkan bahwa pihak kepolisian akan terus mendalami kasus ini untuk mengungkap seluruh pelaku yang terlibat. “Kami akan memastikan semua yang terlibat dalam aksi tawuran ini mendapatkan hukuman yang setimpal,” tegasnya.

Kasus ini menambah daftar panjang aksi tawuran yang kerap kali terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, khususnya yang melibatkan remaja. Aksi kekerasan ini tidak hanya menimbulkan kerugian fisik, tetapi juga menimbulkan trauma mendalam bagi para korbannya. Perlu adanya upaya serius dari berbagai pihak untuk mengatasi masalah ini dan mencegah terulangnya peristiwa serupa di masa depan.

(Mond)

#Tawuran #Padang #PolrestaPadang