Brutal! Anggota TNI Aniaya Polisi di Pos Jaga Batam, Terekam CCTV
Ilustrasi Kekerasan
D'On, Batam - Sebuah insiden mengejutkan terjadi di Kota Batam, tepatnya di Pos Jaga Sei Beduk, Kelurahan Muka Kuning, yang melibatkan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan seorang anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Kejadian yang terekam dalam sebuah video CCTV ini dengan cepat viral di media sosial, memicu keprihatinan dan kecaman dari berbagai kalangan.
Kronologi Kejadian
Menurut keterangan resmi dari Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Kristomei Sianturi, insiden ini terjadi pada Kamis malam, 15 Agustus 2024, sekitar pukul 21.30 WIB. Bermula ketika Serma Heru Purwanto, seorang anggota TNI yang bertugas sebagai Babinsa, menerima laporan dari mitra Babinsa, seorang anggota masyarakat, bahwa sekelompok orang tak dikenal telah mengganggu warga di daerah Kampung Aceh, Kelurahan Muka Kuning.
Dengan niat untuk segera menindaklanjuti laporan tersebut, Serma Heru bersama mitranya langsung menuju lokasi kejadian. Mereka tiba di Pos Terpadu Kampung Aceh, sebuah pos jaga yang biasa digunakan untuk pemantauan keamanan wilayah. Di pos tersebut, ternyata terdapat seorang anggota polisi yang sedang tidak berdinas.
“Serma Heru bermaksud menanyakan informasi terkait laporan warga tersebut. Namun, kehadiran anggota polisi yang sedang tidak bertugas di pos itu memicu kesalahpahaman antara keduanya,” ungkap Brigjen Kristomei. Kesalahpahaman tersebut lantas berkembang menjadi ketegangan, yang berujung pada tindak kekerasan.
Dalam rekaman video CCTV yang diunggah oleh akun X @Heraloebs, terlihat sebuah mobil berwarna kuning berhenti di depan pos jaga. Dari dalam mobil, keluar seorang anggota TNI yang mengenakan seragam dinas lengkap, ditemani dua pria berpakaian bebas. Tanpa basa-basi, Serma Heru langsung mendekati dua pria yang diduga sebagai anggota polisi di pos tersebut.
Situasi memanas dengan cepat. Tanpa peringatan, Serma Heru tiba-tiba melayangkan tendangan keras kepada salah satu pria yang mengenakan kaos jingga. Pria tersebut terkejut dan tampak tidak siap menghadapi serangan mendadak tersebut. Dua pria lain yang bersama Serma Heru segera ikut menyerang pria berbaju jingga, yang diduga merupakan anggota kepolisian.
Tidak ada perlawanan berarti dari korban. Ia hanya mencoba melindungi diri sambil berusaha kabur dari serangan. Seluruh insiden ini terjadi hanya dalam waktu kurang dari tiga menit. Setelah itu, ketiga pelaku kekerasan segera kembali ke mobil kuning mereka dan meninggalkan lokasi kejadian.
Menanggapi insiden ini, Danramil 01/LB dan Kapolsek Sei Beduk segera melakukan koordinasi untuk memediasi kedua belah pihak. Serma Heru Purwanto telah dimintai keterangan di kesatuannya dan diproses sesuai hukum yang berlaku.
Kejadian ini menyoroti pentingnya sinergi dan koordinasi antara TNI dan Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Tindakan kekerasan seperti ini mencederai citra kedua institusi yang seharusnya menjadi pelindung rakyat.
Brigjen Kristomei Sianturi menegaskan bahwa TNI akan mengawal proses hukum terhadap Serma Heru dengan tegas dan transparan. “Kami memastikan bahwa tindakan tegas akan diambil sesuai aturan yang berlaku, dan tidak ada pihak yang kebal hukum,” pungkasnya.
Video kekerasan ini segera menyebar luas di media sosial, memancing reaksi keras dari publik. Banyak yang mengecam tindakan kekerasan tersebut dan menuntut adanya penegakan hukum yang adil bagi semua pihak yang terlibat. Insiden ini diharapkan menjadi pelajaran penting bagi semua pihak untuk selalu mengedepankan dialog dan penyelesaian konflik secara damai.
Kasus ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut. Masyarakat pun menunggu dengan harap-harap cemas bagaimana akhir dari peristiwa yang mengguncang ketenangan warga Batam ini.
(L6)
#TNI #Polri #Penganiayaan