Dinamika Politik Padang: Pertarungan Tiga Pasang Calon dalam Pilkada 2024
Ilustrasi Pilkada
D'On, Padang - Kota Padang, Sumatera Barat, tengah bersiap menghadapi momen politik penting yang akan menentukan arah kepemimpinan daerah ini lima tahun ke depan. Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di kota yang dikenal sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan Minangkabau ini diprediksi akan menjadi pertarungan sengit antara tiga pasangan calon yang masing-masing memiliki latar belakang dan basis dukungan yang kuat.
Hendri Septa-Hidayat: Kontinuitas dan Kekokohan Koalisi
Pasangan pertama, Hendri Septa-Hidayat, diusung oleh Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Gerindra, dua partai besar yang memiliki pengaruh signifikan di ranah politik Sumatera Barat. Hendri Septa, yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Padang, kembali maju setelah menyelesaikan masa jabatannya sebagai Wali Kota Padang periode 2019-2024. Keberhasilan Hendri dalam memimpin kota ini, meskipun sempat terjadi pergantian pasangan di tengah jalan, menjadi modal penting bagi dirinya dalam kontestasi kali ini.
Sejarah politik Hendri di Padang cukup dinamis. Pada Pilkada 2019, ia maju bersama Mahyeldi sebagai Wakil Wali Kota. Namun, nasib membawanya menjadi Wali Kota Padang setelah Mahyeldi dilantik sebagai Gubernur Sumatera Barat pada tahun 2021. Langkah Hendri untuk melanjutkan kepemimpinan Kota Padang bersama Ekos Albar, yang juga berasal dari PAN, memperlihatkan konsistensinya dalam menjaga stabilitas pemerintahan. Kini, dengan menggandeng Hidayat, seorang politisi berpengalaman dari Partai Gerindra yang telah dua periode menjabat sebagai anggota DPRD Sumatera Barat, Hendri berupaya mengukuhkan kembali posisinya sebagai pemimpin Kota Padang.
Hidayat, yang dikenal dengan pendekatannya yang tegas dan terukur, diharapkan dapat memberikan kontribusi strategis dalam memenangkan hati pemilih. Pengalaman legislatornya, khususnya dalam bidang pembangunan dan kesejahteraan rakyat, menjadi nilai tambah dalam pasangan ini, memberikan harapan baru akan sinergi yang lebih baik antara eksekutif dan legislatif.
Fadly Amran-Maigus Nasir: Kolaborasi Generasi Baru dan Pengalaman
Pasangan kedua yang tak kalah kuat adalah Fadly Amran-Maigus Nasir, yang didukung oleh koalisi Nasdem dan Partai Golkar. Fadly Amran, Ketua Nasdem Sumbar, memiliki rekam jejak yang mengesankan sebagai Wali Kota Padang Panjang periode 2018-2023. Di bawah kepemimpinannya, Padang Panjang mengalami berbagai kemajuan, terutama dalam bidang pendidikan dan infrastruktur. Sejak dipercaya memimpin Nasdem Sumbar pada tahun 2022, Fadly terus menunjukkan dedikasinya terhadap pembangunan daerah dan penguatan partai.
Keputusan Fadly untuk maju dalam Pilkada Padang dengan menggandeng Maigus Nasir, seorang tokoh yang sangat dikenal di Sumatera Barat, menunjukkan strategi yang matang. Maigus, yang kini menjabat sebagai anggota DPRD Sumatera Barat dari PAN, memiliki pengalaman panjang di dunia politik, termasuk pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Padang periode 1999-2004. Tidak hanya sebagai politisi, Maigus juga dikenal sebagai pendakwah yang dekat dengan masyarakat. Kombinasi antara visi modern Fadly dan pengalaman serta kharisma Maigus diharapkan dapat menarik simpati pemilih dari berbagai kalangan.
M Iqbal-Amasrul: Perjuangan Keadilan dan Pengalaman Birokrasi
Pasangan ketiga yang turut meramaikan Pilkada Padang 2024 adalah M Iqbal-Amasrul, yang didukung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat. M Iqbal, seorang politisi PKS yang juga berperan penting sebagai juru bicara calon presiden Anies Baswedan dan wakilnya, Muhaimin Iskandar, pada Pilpres sebelumnya, kini mengalihkan fokusnya untuk memimpin Padang. Dengan latar belakangnya yang kuat di bidang komunikasi politik dan pergerakan sosial, Iqbal bertekad membawa perubahan yang lebih besar bagi Kota Padang.
Amasrul, pasangan Iqbal, bukanlah nama baru dalam birokrasi Sumatera Barat. Sebagai seorang PNS berpengalaman, Amasrul pernah menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Padang pada tahun 2019 sebelum akhirnya di-nonaktifkan oleh Hendri Septa pada Agustus 2021. Namun, tak lama kemudian, Gubernur Sumbar, Mahyeldi, melantik Amasrul sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Sumatera Barat, menunjukkan kepercayaan yang besar terhadap kemampuannya. Kombinasi ini menawarkan perpaduan unik antara semangat perjuangan politik dan ketangguhan dalam birokrasi.
Pendaftaran Resmi: Penentuan Nasib di KPU Padang
Pendaftaran calon wali kota dan wakil wali kota akan berlangsung di Kantor KPU Padang pada 27 dan 28 Agustus 2024, dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB, serta pada 29 Agustus 2024 hingga pukul 23.59 WIB. Kantor KPU yang beralamat di Jalan Syech Umar Khalil Nomor 42 A, Gunung Sarik, Kuranji, Kota Padang, akan menjadi saksi dimulainya persaingan sengit ini. Masyarakat Padang pun menunggu dengan antusias, siapa yang akan melangkah lebih jauh dalam memperebutkan kursi nomor satu di kota ini.
Dengan masing-masing pasangan menawarkan visi dan misi yang kuat, Pilkada Kota Padang 2024 diprediksi akan menjadi pertarungan yang tidak hanya menarik perhatian warga kota, tetapi juga seluruh Sumatera Barat. Pertanyaan terbesar yang akan terjawab adalah siapa yang akan berhasil menggalang dukungan terbesar dan membawa Kota Padang menuju masa depan yang lebih baik.
(Mond)
#PilkadaKotaPadang #Politik #Padang