Breaking News

Ganjar Pranowo Minta Maaf ke Publik: "Jokowi Berubah di Penghujung Pemerintahan

Presiden Jokowi dan Ganjar Pranowo di Rakernas IV PDIP, Jumat, 29 September 2023. (Sumber: Twitter)

D'On, Yogyakarta -
Ganjar Pranowo, Ketua DPP PDIP Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah, menyampaikan permintaan maaf yang mendalam kepada masyarakat atas situasi bangsa yang semakin kompleks dalam beberapa bulan terakhir. Dalam kunjungannya ke Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (Fisipol UGM) pada Senin (26/8), Ganjar menyadari bahwa sebagai kader PDIP, ia harus turut bertanggung jawab atas kondisi yang terjadi di tanah air saat ini.

"Sebagai partai pengusung dan pendukung utama Presiden Joko Widodo selama dua periode, PDIP tidak bisa lepas tangan. Kami adalah bagian dari pemerintahan yang telah berjalan selama hampir sepuluh tahun ini," ungkap Ganjar di hadapan para akademisi dan mahasiswa di UGM.

Permintaan maaf ini disampaikan Ganjar di tengah meningkatnya ketidakpuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi, terutama menjelang akhir masa jabatannya yang tinggal tersisa dua bulan. Ketidakpuasan tersebut tidak hanya berasal dari kalangan oposisi, tetapi juga dari pendukung setia Jokowi, yang merasa bahwa ada perubahan dalam arah kebijakan dan prioritas pemerintah di penghujung periode ini.

"Kalau kemudian publik merasa marah, tidak puas, dan kecewa dengan situasi sekarang, itu adalah hal yang wajar. Sebagai kader PDIP, saya merasa perlu untuk meminta maaf. Ada tanggung jawab moral yang harus kami emban, apalagi jika ada yang merasa bahwa pemerintahan Jokowi telah 'berubah' di sisa masa jabatannya," kata Ganjar dengan nada yang serius.

Ganjar, yang sebelumnya menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah selama dua periode, dikenal sebagai salah satu kader PDIP yang memiliki kedekatan dengan Jokowi. Namun, dalam Pilpres 2024, ia mengalami kekalahan dalam pertarungan melawan calon yang didukung penuh oleh Jokowi. Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa adanya perbedaan pandangan antara Ganjar dan Jokowi mungkin telah berkontribusi pada perubahan sikap presiden di akhir masa jabatannya.

"Saya ingin menegaskan bahwa kami di PDIP tidak lepas dari tanggung jawab atas apa yang terjadi saat ini. Jika ada perubahan sikap atau kebijakan di penghujung pemerintahan ini yang tidak sejalan dengan harapan publik, itu adalah bagian dari proses politik yang harus kita pahami bersama," tambah Ganjar, yang kemudian disambut dengan tepuk tangan hangat dari para hadirin.

Pernyataan Ganjar ini mengindikasikan adanya refleksi dan evaluasi internal di tubuh PDIP menjelang pergantian kepemimpinan nasional. Sebagai partai terbesar di Indonesia, PDIP dihadapkan pada tantangan besar untuk mempertahankan dukungan publik di tengah dinamika politik yang semakin kompleks. 

Seiring dengan semakin dekatnya masa pemilihan presiden dan wakil presiden yang baru, pernyataan Ganjar ini dapat dilihat sebagai upaya untuk meredam ketidakpuasan dan membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap PDIP sebagai partai penguasa.

Dengan permintaan maaf ini, Ganjar Pranowo tidak hanya menunjukkan sikap ksatria, tetapi juga membuka ruang dialog yang lebih luas antara pemerintah, partai politik, dan masyarakat dalam menghadapi tantangan yang ada. Ini adalah momen penting bagi PDIP untuk merefleksikan peran dan tanggung jawabnya dalam membangun bangsa ke depan.

(Mond)

#PDIP #GanjarPranowo #Jokowi #Politik #Nasional