Geger Pria Pemilik Indekos di Semarang Makan Kucing: Polisi Turun Tangan
Polisi Geledah Rumah Pemilik Kos yang Makan Daging Kucing
D'On, Semarang - Kasus mengejutkan terjadi di Semarang ketika seorang pria pemilik indekos tertangkap memakan daging kucing. Pria tersebut, yang diketahui bernama Nur (63), diamankan oleh pihak kepolisian setelah salah satu penghuni indekos memergokinya dan memviralkan kejadian ini melalui TikTok.
Aksi Terungkap Melalui TikTok
Peristiwa ini pertama kali terungkap melalui akun TikTok @three.in.onee, di mana terdengar suara seseorang bertanya kepada Nur mengapa ia memakan daging kucing dan mempertanyakan hilangnya kucing-kucing di sekitar. Dalam video tersebut, Nur mengaku bahwa ia memakan kucing karena masalah keuangan dan kondisi diabetesnya yang parah. "Lha duitnya siapa. Maaf kalau kamu terganggu. Diabetes saya itu udah parah," ujar Nur dalam video.
Penangkapan oleh Polisi
Setelah video tersebut menjadi viral, polisi segera bertindak. Kapolsek Gunungpati, Kompol Agung Raharjo, menyatakan bahwa mereka mendapat informasi dari masyarakat tentang seorang pria yang memakan kucing. "Kami mendapat informasi dari masyarakat, manusia yang memakan kucing, kemudian saya perintahkan Kanit Reskrim dan jajaran untuk segera mendeteksi keberadaan pelaku yang viral tersebut," ujar Agung pada Rabu (7/8).
Motif di Balik Aksi Nur
Menurut pengakuan Nur kepada polisi, ia telah berkali-kali memakan daging kucing, mengklaim bahwa hal ini membantu menurunkan kadar gula darahnya yang tinggi akibat diabetes. "Pelaku mengakui sudah mengkonsumsi daging kucing berkali-kali kurang lebih 10 kali dalam 1 tahun. Saya tanya kenapa kok makan daging kucing? Katanya 'untuk menurunkan kadar gula saya, Pak'," jelas Agung.
Barang Bukti yang Diamankan
Dalam penggeledahan di tempat kejadian, polisi menemukan berbagai barang bukti yang menguatkan tuduhan terhadap Nur. Beberapa barang bukti yang diamankan termasuk sisa tulang kucing, alat memasak seperti magicom, serta senjata yang digunakan untuk membunuh kucing tersebut, seperti sabit, palu, dan parut.
"Terakhir (pelaku) makan (kucing) itu sekitar Sabtu, 5 Agustus, kemarin," tambah Agung.
Kondisi Lokasi Indekos
Lokasi indekos milik Nur pada Rabu sore (7/8). Tempat tersebut terletak jauh dari permukiman, diapit oleh bangunan kampus, tanah kosong, dan sungai kecil atau selokan. Di selokan tersebut masih terdapat sisa tulang-belulang termasuk kepala bangkai kucing. Area ini kini diberi Garis Polisi, dan tim Inafis bersama Polsek Gunungpati telah melakukan Olah TKP.
Kesaksian Para Tetangga
Sutiyantun, pemilik warung makan di dekat indekos Nur, mengungkapkan bahwa perilaku ini telah berlangsung sejak lama. "Ya tahu (Nur), sudah lama enggak lihat, tapi dulu ada anak kos yang cerita lihat (Nur) menyembelih kucing, itu tahun 2010. Itu zaman dulu lho," ujar Sutiyantun.
Tetangga lainnya, Dito, juga menambahkan bahwa Nur pernah terlibat konflik dengan warga setempat karena ingin menutup saluran air di samping rumahnya. "Dulu juga pernah ribut dengan warga sini karena mau nutup saluran itu, buat akses jalan. Jadinya bermasalah," kata Dito.
Saat ini, Nur masih menjalani pemeriksaan di Sat Reskrim untuk penyelidikan lebih lanjut. Kasus ini menjadi peringatan tentang pentingnya perhatian terhadap kesejahteraan hewan serta kesadaran akan tindakan yang mungkin timbul dari kondisi kesehatan yang parah dan keterbatasan ekonomi.
(Mond)
#Peristiwa #WargaMakanKucing