Breaking News

Hasto Kristiyanto: Buku Catatan Rahasia PDIP Masih Disita KPK, Mungkinkah Upaya Pengambilalihan Partai?

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ditemui di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2024).

D'On, Jakarta -
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, baru-baru ini menyinggung soal sebuah buku catatan miliknya yang disita oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu. Buku catatan yang ia sebut-sebut menyimpan berbagai rahasia partai ini masih berada di tangan KPK, meski pihak PDIP sudah meminta agar buku tersebut dikembalikan.

"Oh ya, itu (buku catatan) masih di sana (KPK)," ungkap Hasto kepada wartawan di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (15/8). Ia menambahkan bahwa partainya telah mengajukan permohonan kepada Dewan Pengawas KPK untuk mengembalikan buku tersebut, karena menurutnya, buku itu tidak terkait dengan kasus yang sedang diselidiki.

Buku Catatan yang Mengandung Arahan Rahasia Megawati

Buku catatan tersebut, menurut Hasto, bukanlah sekadar buku biasa. Ia menjelaskan bahwa buku itu berisi catatan rahasia partai, termasuk arahan langsung dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. "Kita sudah mencoba suatu proses ke Dewan Pengawas karena itu dokumen menyangkut hal-hal yang sangat penting terkait dengan informasi partai," terang Hasto.

Lebih lanjut, ia membeberkan bahwa buku itu juga mencatat strategi partai dalam Pilkada, di mana ada indikasi intervensi hukum yang berupaya mengatur agar calon-calon yang muncul sesuai dengan kehendak pihak berkuasa. "Buku itu menyimpan berbagai informasi rahasia terkait dengan Pilkada dan juga arahan-arahan dari Ibu Megawati Soekarnoputri. Itu buku milik partai," tegas Hasto.

Dugaan Keterkaitan dengan Upaya Pengambilalihan PDIP

Dalam kesempatan tersebut, Hasto juga menyinggung pernyataan Megawati yang mengisyaratkan adanya upaya untuk mengambil alih PDIP. Ia menduga bahwa buku catatan yang disita oleh KPK bisa saja digunakan untuk tujuan tersebut. "Sehingga ada koneksitas juga dengan apa yang disampaikan Ibu Mega, ada upaya-upaya mengambil alih PDI Perjuangan, baik secara langsung maupun tidak langsung," ujar Hasto, sembari menambahkan, "Apa yang menjadi rumor kan kemudian hari terbukti."

KPK dan Penyitaan Barang-Barang Milik Hasto

Sebagai informasi, KPK sebelumnya menyita sejumlah barang milik Hasto Kristiyanto. Barang-barang tersebut termasuk satu unit handphone, buku catatan, dan agenda, yang semuanya diambil dari staf Hasto bernama Kusnadi. Penyitaan ini terjadi ketika Hasto diperiksa oleh penyidik terkait kasus Harun Masiku, mantan calon legislatif PDIP yang hingga kini masih buron dan menjadi tersangka kasus korupsi.

Namun, juru bicara KPK, Budi Prasetyo, menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut tentang isi dari buku catatan tersebut. "Itu tentu belum bisa kami sampaikan catatannya seperti apa, agendanya berisi apa, gitu kan," ujar Budi kepada media.

Misteri yang Masih Menggantung

Dengan belum jelasnya isi dari buku catatan yang disita tersebut, spekulasi terus berkembang di publik. Apakah benar ada upaya untuk menggunakan informasi dalam buku tersebut untuk mengambil alih PDIP? Ataukah penyitaan ini murni bagian dari proses hukum yang berkaitan dengan kasus Harun Masiku? Yang pasti, misteri ini masih jauh dari kata selesai, dan banyak pihak yang menanti bagaimana KPK akan menangani dokumen sensitif tersebut.

Sementara itu, PDIP terus mengupayakan agar buku catatan rahasia partai itu bisa kembali ke tangan mereka, dengan harapan agar informasi strategis partai tetap terjaga dan tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang ingin merusak integritas partai. Hasto dan jajaran PDIP tampaknya tidak akan tinggal diam melihat hal ini, dan tentu saja, perkembangan lebih lanjut terkait kasus ini akan sangat dinanti oleh publik.

(Mond)

#KPK #HastoKristiyanto #PDIP #Politik