Breaking News

Jusuf Hamka: Pengusaha Mikir Besok, Politikus Mikir Korban Besok

Jusuf Hamka alias Babah Alun 

D'On, Jakarta -
Jusuf Hamka, yang lebih dikenal dengan panggilan akrab Babah Alun, telah membuat keputusan besar dengan mengundurkan diri dari Partai Golkar. Keputusan ini bukan sekadar tindakan politik, tetapi merupakan refleksi mendalam dari dorongan batin dan nasihat dari keluarga serta para guru spiritual yang selama ini mendampinginya.

Babah Alun, seorang pengusaha jalan tol yang memiliki rekam jejak panjang dalam dunia bisnis, mengungkapkan bahwa keputusannya untuk mundur tidak lepas dari nasihat yang telah lama ia terima. Sejak dulu, gurunya selalu mengingatkan bahwa seorang pengusaha harus berhati-hati dalam terjun ke dunia politik. "Kalau pengusaha besok makan apa, kalau politik katanya besok makan siapa," ujarnya, mengutip pesan yang terus terngiang dalam benaknya.

Keputusan untuk keluar dari dunia politik semakin diperkuat oleh perubahan dinamika internal Partai Golkar, terutama setelah pengunduran diri Airlangga Hartarto dari posisi Ketua Umum. Hal ini membuat Babah Alun merasa bahwa waktunya di kancah politik sudah selesai. "Keluarga saya juga mengingatkan, 'Kalau Babah Alun besok kasih makan siapa?'," katanya dengan nada yang mencerminkan keprihatinan yang dalam.

Tidak hanya soal keluarga dan guru, Babah Alun juga merenungkan perannya selama ini di dunia politik. Meski pernah ditugaskan untuk berkiprah di Pilgub Jakarta, dan kemudian dialihkan menjadi calon wakil gubernur di Pilgub Jawa Barat setelah Ridwan Kamil mendapat tugas di Jakarta, Babah Alun merasa bahwa dunia politik mungkin bukan lagi jalannya. 

Pengunduran diri Babah Alun ini tentu mengejutkan banyak pihak, mengingat kariernya yang cukup panjang dan dedikasinya di partai berlambang pohon beringin itu. Namun, langkah ini menunjukkan bagaimana Babah Alun lebih memilih kembali ke akar dan prinsip hidup yang selama ini dipegangnya, yaitu fokus pada usaha dan keluarga. Keputusan ini bukan hanya tentang meninggalkan politik, tetapi juga tentang memilih jalan hidup yang lebih damai dan sesuai dengan hati nurani.

Kisah Babah Alun ini menjadi cerminan betapa beratnya persimpangan jalan antara bisnis dan politik, dan bagaimana seseorang harus memilih jalan yang sesuai dengan nilai-nilai dan keyakinan pribadinya. Keputusannya untuk mundur dari politik bukan hanya soal pragmatisme, tapi juga merupakan bentuk komitmen terhadap prinsip hidup yang diyakininya selama ini.

(Mond)

#JusufHamka #Politik #PartaiGolkar #Nasional