Klaim Dapat 80% Suara, Bahlil Lahadalia Nyatakan Siap Bertarung untuk Ketua Umum Golkar
Pada Senin, 19 Agustus 2024, di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Bahlil Lahadalia dari Bakaketum Partai Golkar menyampaikan syarat-syarat untuk menjadi Calon Ketua Umum Partai Golkar.
D'On, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, secara terbuka menyatakan kesiapannya untuk maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar. Dalam pernyataan yang disampaikan di kantor DPP Golkar di Slipi, Jakarta Barat, Bahlil menegaskan bahwa dirinya telah memenuhi semua persyaratan yang diperlukan sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai.
"Perlu saya tegaskan di sini, bahwa persyaratan untuk menjadi calon Ketua Umum adalah bahwa calon tersebut harus merupakan kader yang pernah menjadi pengurus atau sedang menjabat sebagai pengurus DPP, atau setingkat di bawahnya, dengan minimal masa bakti lima tahun atau satu periode," ujar Bahlil dengan yakin.
Untuk memperkuat klaimnya, Bahlil membawa serta Surat Keputusan (SK) yang membuktikan bahwa dirinya pernah menjabat sebagai pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Papua pada periode 2009-2014. "SK tersebut ditandatangani oleh Aburizal Bakrie dan Idrus Marham. Saya sudah menyerahkannya kepada pihak terkait," jelas Bahlil, menunjukkan bahwa dirinya tak main-main dalam pencalonan ini.
Tak hanya itu, Bahlil juga menekankan bahwa dirinya telah mendapatkan dukungan yang signifikan dari para pemilik suara di internal partai. Sesuai ketentuan, calon Ketua Umum harus memperoleh minimal 30 persen dari total suara pemilih untuk dapat maju dalam kontestasi ini. Bahlil mengklaim telah mengantongi 469 suara dari total 558 suara, yang berarti ia sudah mendapatkan lebih dari 80 persen dukungan.
"Ini adalah langkah ikhtiar yang saya lakukan untuk memenangkan kompetisi di internal Golkar," kata Bahlil dengan penuh optimisme. Menurutnya, kompetisi di dalam partai adalah hal yang biasa dan sehat dalam praktik demokrasi.
Bahlil juga menegaskan bahwa dirinya siap bersaing dengan calon-calon lain yang mungkin muncul. Baginya, kompetisi adalah hal yang sangat penting dalam mencapai posisi apapun di dalam partai. "Mazhab saya adalah mazhab kompetisi. Saya tidak pernah mendapatkan jabatan dari pemberian, melainkan melalui kompetisi. Dan kompetisi di Golkar itu indah, karena kita bertanding untuk kemudian bersanding," tutup Bahlil dengan senyuman percaya diri.
Pernyataan Bahlil ini tentu menjadi angin segar di tengah dinamika internal Partai Golkar yang selalu dinamis. Apakah Bahlil Lahadalia akan berhasil menjadi Ketua Umum Golkar berikutnya? Hanya waktu yang akan menjawab. Yang jelas, Bahlil telah mempersiapkan dirinya dengan matang dan siap untuk bertarung demi masa depan partai berlambang pohon beringin ini.
(Mond)
#Politik #PartaiGolkar #BahlilLahadalia