Kocong dan Ibunya Dideportasi karena Overstay di Bali
Kocong atau BS (7), bocah yang viral lantaran hobi keluyuran tanpa baju dan sendal di Desa Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, dipaksa pulang ke negaranya, Ukraina, Kamis (8/8/2024).
D'On, Denpasar - Kocong, bocah berusia tujuh tahun yang viral dengan sebutan 'Bocah Nyentrik', akhirnya dideportasi bersama ibunya yang berinisial SB setelah diketahui telah melewati masa izin tinggal atau overstay di Bali. Deportasi tersebut dilakukan pada Kamis (8/8) pukul 10.00 WITA.
Keduanya menjadi pusat perhatian karena aksi Kocong yang sering berkeliaran tanpa pakaian sambil membawa sabit di sekitar Ubud. Aksi tersebut sempat membuat warga sekitar khawatir akan keselamatan bocah tersebut.
Pernyataan dari SB
Ditemui di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar, SB mengaku tidak merasa keberatan diusir dari Indonesia. Ia menganggap deportasi ini sebagai bagian dari pengalaman hidup yang penuh keterbukaan selama tinggal di Bali.
"Bagi kami ini adalah proses yang normal. Bagi kami ini tentang keterbukaan. Kami memiliki waktu yang sangat ajaib bisa berada di sini," kata SB kepada wartawan, Kamis (8/8).
SB menyampaikan kekagumannya terhadap keramahan masyarakat Bali. Ia berharap suatu saat dapat kembali ke Bali bersama Kocong.
"Dengan hormat dan rasa cinta. Indonesia sangat indah, tapi Bali ada di hati kami. Semua hal yang terjadi di sini bagi saya menunjukkan keramahan dan rasa cinta," tambahnya.
Aksi Viral Kocong
Kocong menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah berbagai aksinya terekam kamera. Mulai dari berkeliaran tanpa baju, memanjat pohon, membawa senjata sabit, hingga memanjat papan billboard dan atap rumah warga.
Ibunya, SB, memang membiarkan Kocong bebas berkeliaran. Sayangnya, mereka sudah tidak memiliki uang untuk kembali ke negara asalnya.
Visa dan Overstay
SB dan Kocong tercatat masuk Bali pada 21 Desember 2023 dengan Visa On Arrival. Dokumen izin tinggal mereka berlaku hingga 21 Januari 2024. Dengan demikian, mereka sudah overstay selama 191 hari sebelum akhirnya dideportasi.
Masa Depan Kocong dan SB
Kisah Kocong dan ibunya SB meninggalkan kesan mendalam bagi masyarakat Bali. Meskipun harus meninggalkan Bali, SB tetap memandang positif pengalaman mereka di Pulau Dewata. Ia berharap dapat kembali suatu hari nanti dan melanjutkan kehidupan mereka dengan kenangan indah yang tak terlupakan.
Sementara itu, masyarakat Bali dan netizen terus mengikuti perkembangan kisah Kocong, bocah nyentrik yang berhasil mencuri perhatian dan menyentuh hati banyak orang. Keberanian dan keunikan Kocong menjadi simbol dari semangat kebebasan dan keceriaan masa kanak-kanak, meski harus berhadapan dengan berbagai tantangan.
(Kadek)
#Overstay #Deportasi #Kocong #Viral