Breaking News

Megawati Pertanyakan Fungsi Partai di Pilkada 2024: "Hak Rakyat Mau Dikemanakan?"

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menyampaikan pidato politik saat menyerahkan SK rekomendasi kepada calon kepala daerah di Aula DPP PDIP, Jakarta, Rabu (14/8/2024).

D'On, Jakarta -
Dalam suasana politik yang semakin memanas menjelang Pilkada 2024, dinamika perpolitikan nasional menunjukkan wajah yang berbeda dari biasanya. Ada calon-calon yang memiliki elektabilitas tinggi namun terancam tak bisa mengikuti kontestasi karena kurangnya dukungan partai politik. Di sisi lain, sejumlah partai besar justru berada dalam situasi yang sulit, di mana mereka kesulitan mendapatkan mitra koalisi yang solid untuk mendukung kandidat yang diusung.

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, turut mencermati fenomena ini dengan penuh perhatian. Dalam pernyataannya yang tegas dan penuh makna, Megawati mempertanyakan peran dan fungsi partai politik dalam konteks Pilkada kali ini. Di hadapan kader PDIP, di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (14/8), ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi perpolitikan yang seolah semakin jauh dari prinsip-prinsip dasar demokrasi.

"Lho, tetangga saya, partai sebelah, nggak usah ngomong deh, prihatin, guna apa ada partai, padahal partai itu sah. Itu adalah sebuah organisasi partai politik yang hanya dia boleh mengikuti yang namanya Pemilu secara langsung sekarang," ungkap Megawati, menekankan pentingnya peran partai politik dalam demokrasi Indonesia yang diatur oleh konstitusi.

Megawati juga mengingatkan akan pentingnya pemahaman terhadap konstitusi negara, khususnya Undang-Undang Dasar 1945 yang telah mengalami beberapa kali amandemen. "Apa boleh ormas ikut? Nggak. Tidak tahu kah kamu yang namanya konstitusi Indonesia, UUD 1945 yang sudah berapa kali diamandemen? Awas lho ya, kok nggak diginiin," tambahnya, dengan nada yang penuh penekanan.

Selain itu, Megawati menyoroti fenomena yang seakan-akan Pilkada kali ini sudah diatur dengan sangat rapi, seolah-olah hasilnya sudah bisa ditebak sejak awal. Ia memperingatkan bahwa Pilkada bukan hanya soal teknis, tetapi juga soal hak rakyat untuk memilih dan mendapatkan calon pemimpin yang benar-benar berkualitas.

"Hanya boleh ada pemilu, pemilu tapi sudah di-create, buat apa? Hak rakyat mau dikemanakan," ujarnya, dengan nada prihatin. Ia mengingatkan bahwa hak rakyat dalam memilih pemimpin merupakan salah satu pilar utama dalam demokrasi, dan jika hal tersebut dirusak, maka esensi demokrasi itu sendiri bisa hilang.

Pernyataan Megawati ini jelas memberikan gambaran tentang situasi politik yang tidak biasa menjelang Pilkada 2024. Dengan nada yang tegas, ia menyuarakan kegelisahan yang mungkin dirasakan oleh banyak pihak, khususnya terkait dengan bagaimana proses demokrasi harus dijaga agar tetap murni dan tidak dicederai oleh kepentingan-kepentingan tertentu. Pesannya jelas: partai politik harus memainkan peran yang sesuai dengan konstitusi dan menjaga hak rakyat dalam memilih pemimpin mereka.

(Mond)

#MegawatiSoekarnoputri #Politik #nasional #Pilkada