Breaking News

Menghadapi Bencana: Persiapan Sebagai Kunci Pengurangan Risiko di Kota Padang

Pemko Padang Ingatkan Pentingnya Kesiagaan Hadapi Bencana 

D'On, Padang -
Kota Padang, yang terletak di wilayah pesisir barat Sumatera, telah lama dikenal sebagai daerah yang rentan terhadap berbagai bencana alam, termasuk gempa bumi, tsunami, dan banjir. Kerawanan ini memaksa pemerintah daerah dan masyarakat untuk terus memperkuat upaya mitigasi bencana guna mengurangi risiko yang mungkin terjadi. Menyadari hal tersebut, Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Padang, Edi, menekankan pentingnya pemahaman dan kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana melalui tiga fase utama: pra bencana, masa darurat, dan pasca bencana.

Dalam sesi pelatihan Kelompok Siaga Bencana di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, yang berlangsung di salah satu hotel pada Senin (26/8/2024), Edi memaparkan secara rinci langkah-langkah yang harus diambil oleh masyarakat. "Persiapan di masa pra bencana adalah kunci utama dalam memperkuat mitigasi. Kita tidak pernah tahu kapan bencana akan terjadi, namun dengan persiapan yang matang, kita bisa mengurangi dampak buruk yang mungkin timbul," ungkap Edi di hadapan para peserta pelatihan.

Pra Bencana: Membangun Kesiapan Sebelum Bencana Melanda

Pada fase pra bencana, masyarakat diajak untuk memahami dan mempersiapkan diri sebaik mungkin. Kesiapan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari edukasi tentang potensi bencana hingga simulasi tanggap darurat. Edi menekankan bahwa pengetahuan tentang jalur evakuasi, lokasi tempat berlindung yang aman, serta cara merespons saat bencana terjadi adalah hal-hal esensial yang harus dimiliki oleh setiap warga. "Mitigasi yang efektif di masa pra bencana dapat mengurangi rasa takut dan cemas saat bencana benar-benar terjadi," tambahnya.

Kegiatan ini juga merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengintegrasikan program pelatihan bencana ke dalam agenda pembangunan daerah. Dengan melibatkan masyarakat secara aktif, diharapkan mereka dapat lebih tanggap dan terampil dalam menghadapi situasi darurat.

Masa Darurat: Tindakan Cepat dan Tepat Saat Bencana Terjadi

Ketika bencana melanda, fase masa darurat menuntut masyarakat untuk bertindak cepat dan tepat guna mengurangi risiko cedera atau kematian. Edi memberikan contoh tindakan yang harus dilakukan saat terjadi gempa bumi, seperti berlindung di bawah meja untuk menghindari benda-benda yang jatuh dan menjauh dari jendela atau dinding yang mungkin runtuh. "Penting bagi masyarakat untuk mengenali bagian bangunan yang memiliki struktur kuat sehingga bisa digunakan sebagai tempat berlindung sementara," ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya pengetahuan tentang bagaimana memberikan pertolongan pertama dan mengelola sumber daya yang tersedia selama masa darurat. Hal ini bisa menyelamatkan banyak nyawa dan mencegah kerugian yang lebih besar.

Pasca Bencana: Pemulihan dan Rehabilitasi

Setelah bencana berlalu, fase pasca bencana menjadi fokus utama dalam upaya pemulihan dan rehabilitasi. Menurut Edi, masyarakat harus segera mengevaluasi kondisi lingkungan sekitar, termasuk memeriksa keamanan bangunan yang terdampak sebelum diakses atau dihuni kembali. "Pemulihan tidak hanya berarti kembali ke kehidupan normal, tetapi juga mempersiapkan diri untuk menghadapi potensi bencana berikutnya," jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya mengikuti informasi dari sumber resmi seperti BNPB, BMKG, atau BPBD untuk memastikan langkah-langkah yang diambil sesuai dengan situasi terkini.

Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat: Kunci Keberhasilan Mitigasi Bencana

Dalam kesempatan tersebut, Edi menyampaikan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat adalah hal yang tak terpisahkan dalam upaya mitigasi bencana. Pemerintah sebagai pengayom memiliki peran penting dalam menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, namun partisipasi aktif masyarakat dalam program-program pelatihan dan edukasi adalah kunci keberhasilan mitigasi tersebut.

"Sumber daya manusia adalah yang paling penting dalam mitigasi bencana. Melalui kegiatan pelatihan ini, kami berharap masyarakat dapat lebih siap dan siaga, sehingga ketika bencana datang, mereka tahu apa yang harus dilakukan," harap Edi.

Dengan adanya pelatihan Kelompok Siaga Bencana ini, diharapkan masyarakat Kecamatan Bungus Teluk Kabung dapat lebih tanggap dan teredukasi dalam menghadapi potensi bencana yang mungkin terjadi di masa depan. Pemerintah Kota Padang terus berkomitmen untuk memperkuat mitigasi bencana melalui program-program yang melibatkan masyarakat secara langsung.

(Mond)

#Padang #MitigasiBencana #Megatrusht