Breaking News

PATBM Kota Padang Diharapkan Menekan Kasus Kekerasan pada Anak: Komitmen Bersama Melindungi Generasi Muda

104 Aktivis PATBM Dikukuhkan 

D'On, Padang -
Dalam upaya memperkuat perlindungan hak-hak anak dan menekan angka kekerasan terhadap anak, Pemerintah Kota Padang resmi mengukuhkan 104 aktivis Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) periode 2024-2027. Acara pengukuhan yang berlangsung di Gedung Youth Center Bagindo Azizchan pada Kamis (5/8/2024) ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam mendorong kesadaran kolektif masyarakat Kota Padang untuk lebih peduli terhadap keselamatan anak-anak.

Sebanyak 104 aktivis PATBM akan ditempatkan di setiap kelurahan se-Kota Padang. Para aktivis ini diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam mengidentifikasi dan mencegah berbagai bentuk kekerasan terhadap anak, baik yang bersifat fisik, verbal, psikis, maupun seksual. Dengan demikian, setiap kasus kekerasan yang terjadi dapat lebih cepat terdeteksi dan ditangani.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Eri Senjaya, mengungkapkan bahwa hingga 31 Juli 2024, Kota Padang telah mencatat 42 kasus kekerasan terhadap anak. Dari jumlah tersebut, 19 kasus adalah kekerasan seksual, sementara 17 kasuslainnya merupakan kekerasan psikis.

“Ini baru yang dilaporkan. Kemungkinan jumlah sebenarnya bisa lebih banyak, mengingat banyak kasus yang mungkin tidak terungkap karena berbagai alasan, termasuk rasa malu atau ketakutan dari pihak korban,” ujar Eri.

Eri Senjaya menekankan bahwa anak-anak merupakan kelompok yang sangat rentan terhadap kekerasan, terutama karena pelaku sering kali adalah orang-orang terdekat, seperti anggota keluarga atau tetangga. Fenomena ini menjadikan upaya pencegahan kekerasan terhadap anak sebagai tantangan besar yang membutuhkan kerjasama dan koordinasi dari semua pihak.

“Peran aktivis PATBM sangat strategis dalam membangun kesadaran masyarakat. Mereka diharapkan mampu mengubah pemahaman, sikap, dan perilaku masyarakat sehingga tercipta lingkungan yang lebih aman dan ramah bagi anak-anak. Dengan adanya PATBM, kita berharap masyarakat dapat lebih aktif dalam memberikan perlindungan kepada anak di lingkungan sekitar mereka,” jelasnya.

Eri juga menekankan pentingnya kolaborasi yang erat antara para aktivis PATBM dengan perangkat masyarakat lainnya, seperti Babinsa dan Bhabinkamtibmas. “Koordinasi yang baik antara semua elemen masyarakat sangat diperlukan untuk meminimalisir potensi kekerasan terhadap anak di masing-masing wilayah. Setelah pengukuhan ini, saya berharap para aktivis dapat segera membangun komunikasi yang intens dengan aparat terkait di wilayah mereka.”

Dalam acara pengukuhan tersebut, para aktivis PATBM mengucapkan ikrar dan menandatangani komitmen bersama untuk mewujudkan lingkungan kelurahan yang bebas dari kekerasan terhadap perempuan dan anak. Ikrar ini bukan hanya sekedar formalitas, tetapi merupakan pernyataan komitmen nyata dari para aktivis untuk menjalankan peran mereka secara optimal di lapangan.

Pengukuhan ini juga dilanjutkan dengan pelatihan manajemen dan penanganan kasus kekerasan terhadap anak. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas para aktivis dalam menangani kasus-kasus kekerasan, sehingga mereka dapat bertindak dengan cepat dan tepat dalam situasi yang diperlukan.

Dengan langkah-langkah yang telah diambil ini, Pemerintah Kota Padang berharap PATBM akan menjadi kekuatan baru yang efektif dalam menekan angka kekerasan terhadap anak di Kota Padang. Keberhasilan program ini tentu saja sangat bergantung pada partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat dalam mendukung dan melaksanakan upaya perlindungan anak secara terpadu. 

Ke depan, diharapkan tidak ada lagi kasus kekerasan yang luput dari perhatian, dan semua anak-anak di Kota Padang dapat tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang aman dan penuh kasih sayang.

(Mond)

#Padang #PATBM