Breaking News

Pengin Amal Ibadah Diterima Allah SWT? Penuhi 2 Syarat Ini!

Ilustrasi Berdoa

Dirgantaraonline -
Ibadah adalah salah satu bentuk pengabdian seorang hamba kepada Allah SWT. Setiap muslim tentu menginginkan agar amal ibadah yang dilakukannya diterima oleh Allah SWT. Namun, tidak semua amal ibadah yang dikerjakan diterima oleh-Nya. Terdapat dua syarat utama yang harus dipenuhi agar amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT. Apa saja kedua syarat tersebut? Mari kita bahas secara rinci.

1. Niat yang Ikhlas Karena Allah SWT

Niat merupakan fondasi dari setiap amal ibadah yang dilakukan. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Umar bin Khattab, Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang (akan mendapatkan balasan) sesuai dengan apa yang diniatkannya." (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari hadits ini, dapat dipahami bahwa niat menjadi penentu utama dalam sebuah amal. Amal ibadah yang dikerjakan tanpa niat yang ikhlas, apalagi jika didasari oleh niat selain karena Allah, seperti ingin dipuji, riya', atau mencari popularitas, tidak akan diterima oleh Allah SWT.

Ikhlas dalam beribadah berarti melakukannya semata-mata untuk mengharapkan ridha Allah SWT. Ketulusan niat ini tidak bisa dilihat oleh orang lain, namun Allah SWT Maha Mengetahui segala sesuatu yang ada dalam hati hamba-Nya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk senantiasa memperbaiki niat sebelum melakukan ibadah.

2. Sesuai dengan Tuntunan Syariat (Ittiba’)

Syarat kedua agar amal ibadah diterima oleh Allah SWT adalah ibadah tersebut harus sesuai dengan tuntunan syariat, yaitu mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:

"Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah." (QS. An-Nisa': 80).

Menjalankan ibadah sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW adalah kunci diterimanya amal ibadah. Ibadah yang tidak memiliki dasar dalam syariat, meskipun dilakukan dengan niat yang baik, tidak akan diterima. Rasulullah SAW telah memberikan contoh-contoh konkret dalam setiap bentuk ibadah, mulai dari shalat, puasa, zakat, hingga haji. Oleh karena itu, mengikuti sunnah dalam pelaksanaan ibadah adalah mutlak.

Sebagai contoh, dalam shalat, Rasulullah SAW bersabda:

"Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat." (HR. Bukhari).

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya mengikuti tuntunan Rasulullah SAW dalam beribadah. Setiap inovasi dalam ibadah yang tidak memiliki dasar dalam syariat (bid'ah) justru akan menjadi penghalang diterimanya amal ibadah tersebut.

Amal Ibadah yang Sempurna

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk memastikan amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT, kita harus memperhatikan dua syarat utama: ikhlas dalam niat dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Tanpa memenuhi salah satu dari kedua syarat ini, amal ibadah kita berisiko tidak diterima oleh Allah SWT.

Sebagai muslim yang mengharapkan ridha Allah dan balasan pahala di akhirat, kita harus senantiasa memperbaiki niat kita dan memastikan bahwa ibadah yang kita lakukan sesuai dengan tuntunan syariat. Dengan demikian, insya Allah amal ibadah kita akan diterima oleh Allah SWT, dan kita akan mendapatkan ganjaran yang berlipat ganda.

Mari kita selalu introspeksi diri dan memohon kepada Allah SWT agar diberikan kekuatan untuk terus ikhlas dalam beramal dan istiqamah dalam mengikuti tuntunan Rasulullah SAW. Semoga kita termasuk hamba-hamba-Nya yang diterima amal ibadahnya dan dimasukkan ke dalam surga-Nya. Aamiin.

(Rini)

#Islami #Religi #Ibadah