Breaking News

Pilot Helikopter PT. Intan Angkasa Air Service Warga Selandia Baru Dibunuh KKB

Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024, Kombes Pol. Dr. Bayu Suseno, menunjukkan foto Mr. Glen Malcolm Conning. (Dok. Satgas Damai Cartenz)

D'On, Papua Tengah -
Papua Tengah kembali diguncang dengan aksi kekerasan. Pada Senin, 5 Agustus 2024, Distrik Alama, Kabupaten Mimika, menjadi saksi bisu pembunuhan kejam yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap seorang pilot helikopter, Mr. Glen Malcolm Conning, berkebangsaan Selandia Baru. Insiden tragis ini terjadi sekitar pukul 10.00 WIT.

Kepala Operasi Damai Cartenz 2024, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, menjelaskan bahwa peristiwa naas ini bermula saat helikopter jenis IWN, MD.500 ER PK, milik PT. Intan Angkasa Air Service, mendarat di Distrik Alama sekitar pukul 09.30 WIT. Helikopter tersebut membawa empat penumpang, dua di antaranya adalah tenaga kesehatan, serta satu bayi dan satu anak-anak.

Begitu mendarat, helikopter tersebut langsung dihadang oleh KKB. Para penumpang dan pilot dipaksa turun dari helikopter dan dikumpulkan di sekitar lokasi pendaratan. Menurut Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024, Kombes Pol. Dr. Bayu Suseno, saksi mata menyatakan bahwa setelah mengumpulkan para penumpang dan pilot, KKB langsung melakukan eksekusi terhadap Mr. Glen Malcolm Conning. Tubuh pilot yang telah tak bernyawa kemudian dimasukkan kembali ke dalam helikopter yang kemudian dibakar oleh KKB. 

Keempat penumpang yang terdiri dari dua tenaga kesehatan, satu bayi, dan satu anak-anak, berhasil selamat dari kejadian tersebut. Mereka dibiarkan hidup oleh KKB karena merupakan warga lokal. Namun, mereka kini berada dalam kondisi trauma mendalam akibat menyaksikan kejadian tragis tersebut.

Distrik Alama merupakan wilayah yang terisolir, sehingga akses menuju wilayah tersebut hanya dapat ditempuh dengan menggunakan helikopter. Kondisi geografis ini menyulitkan upaya pengamanan dan penegakan hukum di daerah tersebut. Satgas Damai Cartenz terus berupaya untuk meningkatkan keamanan dan melindungi masyarakat setempat dari ancaman KKB.

Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan investigasi mendalam dan mengambil tindakan tegas untuk mengusut tuntas insiden ini. "Kami tidak akan tinggal diam. Pelaku harus bertanggung jawab atas tindakan biadab ini," ujarnya dengan tegas.

Insiden ini mengundang keprihatinan dari berbagai pihak, baik di dalam maupun luar negeri. Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia telah menyampaikan rasa duka cita yang mendalam kepada keluarga korban dan menuntut agar pelaku segera ditangkap dan diadili. Sementara itu, masyarakat Papua berharap pemerintah dapat memberikan perhatian lebih terhadap keamanan di wilayah mereka.

Tragedi ini menambah panjang daftar kekerasan yang dilakukan oleh KKB di Papua. Diperlukan kerjasama yang lebih erat antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat untuk menciptakan kondisi yang lebih aman dan damai di wilayah tersebut.

(Mond)

#Peristiwa #Penembakan #KKB