Polisi Buru Pelaku Utama yang Membacok Tangan Remaja Hingga Putus dalam Tawuran Maut di Padang
FOF (16) Pelaku Tawuran di Jembatan Malindo Sabtu (10/8/2024) yang Tangannya Putus Kena Tebas Senjata Tajam
D'On, Padang - Kekerasan remaja kembali mencoreng wajah Kota Padang, Sumatera Barat, setelah insiden tawuran brutal yang terjadi pada Sabtu (10/8/2024) dini hari. Seorang remaja berinisial FOF (16) harus mengalami nasib tragis setelah tangannya putus akibat sabetan senjata tajam dalam tawuran yang melibatkan sekitar 100 remaja di kawasan Lubuk Begalung.
Peristiwa kelam ini terjadi pada pukul 03.30 WIB, saat dua kelompok remaja yang telah lama dikenal sering terlibat bentrok di daerah tersebut, kembali berseteru. Tawuran yang berlangsung di tengah gelapnya malam itu tidak hanya menimbulkan ketakutan bagi warga sekitar, tetapi juga meninggalkan luka mendalam pada korban yang harus segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M. Djamil Padang.
Menurut informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian, FOF mengalami cedera parah ketika berusaha menangkis sabetan celurit lawannya. Tangan korban putus seketika, mengakibatkan pendarahan hebat yang membuatnya segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis intensif. "Betul. Ada tawuran dengan senjata tajam di Lubuk Begalung dinihari tadi. Satu korban alami putus tangan diduga kena sabetan celurit," ungkap Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Dedy Adriansyah, pada Sabtu (10/8/2024).
Identitas Pelaku Utama Telah Dikantongi
Kapolsek Lubuk Begalung, Kompol M. Rosidi, dalam pernyataan resmi pada Minggu (11/8/2024), menegaskan bahwa polisi kini tengah memburu pelaku utama yang diduga kuat bertanggung jawab atas cedera serius yang dialami oleh FOF. "Kita masih kejar pelaku utama yang diduga membacok lawannya hingga putus tangannya," ujar Rosidi.
Pihak kepolisian tidak tinggal diam dalam menangani kasus ini. Sebanyak 10 orang remaja yang diduga terlibat dalam tawuran tersebut telah diamankan. Selain itu, polisi juga berhasil menyita tujuh bilah senjata tajam, enam handphone milik para terduga pelaku, serta satu unit sepeda motor tanpa pelat nomor sebagai barang bukti.
Mengungkap Tawuran Massal dengan Ratusan Remaja
Tawuran yang melibatkan sekitar 100 remaja ini menjadi salah satu insiden terbesar di Lubuk Begalung dalam beberapa waktu terakhir. Para pelaku, yang sebagian besar berusia muda, diketahui menggunakan sepeda motor untuk berkumpul di lokasi kejadian dan melancarkan serangan brutal dengan menggunakan senjata tajam.
Meskipun polisi telah berhasil mengamankan beberapa pelaku dan barang bukti, penyelidikan lebih lanjut masih terus dilakukan untuk mengungkap seluruh rangkaian peristiwa dan menangkap semua pihak yang terlibat. "Kami masih mengembangkan kasus ini. Tawuran ini melibatkan banyak orang, dan kami tidak akan berhenti sampai semua pelaku tertangkap," tambah Rosidi.
Kekhawatiran Warga dan Upaya Pencegahan
Insiden ini semakin mempertegas kekhawatiran masyarakat terhadap maraknya aksi tawuran di kalangan remaja. Warga Lubuk Begalung merasa resah dengan seringnya terjadi bentrokan di wilayah mereka, yang tidak jarang melibatkan senjata tajam dan berakhir dengan korban luka atau bahkan nyawa melayang.
Pihak kepolisian kini dihadapkan pada tantangan besar untuk meredam aksi tawuran yang kian mengkhawatirkan ini. Penegakan hukum yang tegas dan upaya pencegahan dini diharapkan dapat menjadi solusi untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.
Kasus ini menjadi sorotan publik, terutama bagi para orang tua yang semakin was-was terhadap keselamatan anak-anak mereka di luar rumah. Masyarakat berharap, aparat keamanan dapat segera mengungkap tuntas kasus ini dan membawa para pelaku ke meja hijau untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka.
(Mond)
#Tawuran #Padang #Perisiwa