Breaking News

Ridwan Kamil Sampaikan Permohonan Maaf Atas Twit Lama yang Kontroversial: "Maafkan Aku yang Dulu, Mari Kita Move On

Ridwan Kamil Cagub DKI Jakarta 

D'On, Jakarta -
Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil, baru-baru ini kembali menjadi sorotan publik. Hal ini bermula dari unggahan netizen yang membagikan ulang sejumlah twit lama Ridwan Kamil di Twitter—sekarang dikenal sebagai X. Twit-twit tersebut, yang pernah ditulis oleh pria yang akrab disapa RK ini, berisi kritik pedas dan sindiran terhadap kota Jakarta serta warganya. Kejadian ini memicu respons dari banyak pihak, termasuk permintaan maaf terbuka dari RK kepada masyarakat.

Kritik Pedas yang Mengundang Kontroversi

Beberapa twit lama Ridwan Kamil yang diunggah ulang tersebut memuat pandangan serta kritik tajam terhadap karakter warga Jakarta. Salah satu twit yang paling ramai dibicarakan berbunyi: "Tengil, gaul, glamor, songong, pelit, gengsian, egois, pekerja keras, tahan banting, pamer, hedon. Itu karakter org JKT. #citybranding."

Twit ini, seperti banyak lainnya, memicu perdebatan dan polemik di kalangan netizen. Kritik dan sindiran yang terkandung dalam twit tersebut dianggap oleh sebagian orang sebagai cerminan dari pandangan RK terhadap warga Jakarta pada masa lalu. Mengingat posisinya saat ini sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta, rekam jejak digitalnya ini seolah menjadi bumerang yang membayangi langkahnya dalam kancah politik ibu kota.

Permintaan Maaf dan Refleksi Diri

Menanggapi reaksi yang muncul, Ridwan Kamil mengambil langkah cepat untuk meredam situasi. Melalui akun X resminya, @ridwankamil, pada Minggu (25/8) malam, RK menyampaikan permohonan maafnya secara terbuka kepada masyarakat. Dalam pesannya, ia mengakui bahwa twit-twit yang pernah ia tulis dahulu kurang bijak, bahkan terkesan tidak sopan. 

"Bagaimanapun, untuk twit-twit saya yang lama, saya akui dulu saya kurang bijak dan mungkin kurang literasi—bahkan kurang sopan. Saya mohon maaf jika ada pihak-pihak yang tersakiti, terkritik, tersindir, atau terhina dengan cara saya berekspresi," tulis RK dalam klarifikasinya.

RK juga mengungkapkan bahwa ia telah meminta maaf atas hal ini sebelumnya pada tahun 2017-2018. Ia menegaskan bahwa dirinya banyak belajar dari pengalaman tersebut dan berkomitmen untuk menjadi pribadi yang lebih baik di masa mendatang.

Perjalanan Karier yang Membawa Perubahan

Dalam penjelasannya, RK juga menceritakan bagaimana situasinya berubah setelah ia terjun ke dunia politik. Pada masa itu, ia yang belum menjadi pejabat publik menggunakan Twitter sebagai sarana untuk berekspresi secara bebas. Ia mengakui bahwa dirinya kerap menulis kritik pedas, sindiran, dan bahkan nyinyiran di platform tersebut.

"Kadang penuh kritik pedas, kadang nyindir, sering juga nyinyir. Sering saya katakan di mana-mana, dulu saya adalah netizen yang marah—bahkan julid," ujar RK, merefleksikan masa lalunya sebagai pengguna media sosial yang aktif dan vokal.

Namun, segalanya berubah ketika RK mulai menjabat sebagai pejabat publik. Dari posisi sebagai Wali Kota Bandung hingga Gubernur Jawa Barat, ia merasakan sendiri bagaimana rasanya menjadi objek kritik dan sindiran dari masyarakat.

"Pada gilirannya Allah menakdirkan saya menjadi pejabat publik, dari walikota sampai gubernur. Saya giliran balik dikritik, disindir, dinyinyiri di media sosial. Saya sering melihat diri saya yang dulu, netizen yang marah tadi. Bikin saya tersenyum dan sadar," katanya.

Pelajaran dari Masa Lalu

Ridwan Kamil juga menyatakan bahwa setiap orang akan melewati fase dalam hidupnya di mana mereka menjadi sosok yang kritis, penuh protes, dan sinis terhadap berbagai hal. Namun, seiring waktu, setiap individu harus berproses menuju kebijaksanaan dan kedewasaan.

"Tapi semua orang juga berproses, harus menjadi lebih bijaksana dan tahu diri," ujar RK.

Ia juga menegaskan bahwa dirinya tidak mencoba membela diri atau membenarkan tindakan masa lalunya. Sebaliknya, RK menyadari bahwa proses belajar dari pengalaman dan kesalahan adalah hal yang penting untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

"Maafkan aku yang dulu. Mari kita move on," tulisnya mengakhiri klarifikasinya di Twitter.

Dengan permintaan maaf yang tulus dan refleksi mendalam terhadap masa lalunya, Ridwan Kamil berupaya untuk memperbaiki citra dirinya di hadapan publik, khususnya jelang pemilihan gubernur DKI Jakarta. Kini, perhatian tertuju pada bagaimana mantan Gubernur Jawa Barat ini akan melangkah lebih bijak dalam menghadapi tantangan politik yang ada di depan mata.

(Mond)

#RidwanKamil #Politik #Viral #CagubDKIJakarta