Breaking News

Rocky Gerung: "Jokowi Harus Bertanggung Jawab, Tidak Ada Maaf!"

Rocky Gerung Sebut Jokowi Harus Bertanggung jawab terhadap Nasib Bangsa 

D'On, Jakarta -
Di penghujung masa jabatannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan permohonan maaf kepada rakyat Indonesia. Dalam acara Zikir dan Doa Kebangsaan yang diselenggarakan pada 1 Agustus 2024, Jokowi, yang didampingi oleh Wakil Presiden K.H. Ma'ruf Amin, mengungkapkan kerendahan hati dan kesungguhan dalam permintaan maafnya atas segala kesalahan selama menjalankan amanah sebagai pemimpin negara.

"Di hari pertama bulan kemerdekaan, izinkanlah saya dan Profesor K.H. Ma'ruf Amin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini," ungkap Jokowi. Ia juga menegaskan bahwa sebagai manusia, tidak mungkin bisa menyenangkan semua pihak dan mengakui ketidaksempurnaannya. "Kesempurnaan hanya milik Allah Subhanahu wa ta'ala," tambahnya.

Permohonan maaf ini menimbulkan beragam reaksi di kalangan masyarakat. Beberapa pihak menilai tindakan Jokowi sebagai bentuk ketulusan dan pengakuan atas kesalahan yang telah dibuat selama menjabat. Namun, tidak sedikit pula yang memberikan kritik tajam, termasuk pengamat politik Rocky Gerung.

Dalam tayangan YouTube Rocky Gerung Official, Rocky menyatakan bahwa permintaan maaf dari Jokowi tidak dapat diterima sepenuhnya. Ia berpendapat bahwa sebagai pejabat publik, Jokowi tidak seharusnya meminta maaf, terutama jika yang dimaksud adalah kesalahan kebijakan. "Dosa itu urusan akhirat. Kesalahan kebijakan tidak bisa dihapus dengan permintaan maaf," ujar Rocky. Ia menambahkan, jika permintaan maaf itu bisa diterima, maka koruptor juga seharusnya bisa meminta maaf atas perbuatannya.

Rocky juga menekankan bahwa Jokowi harus lebih transparan dalam mengakui kegagalannya. "Kan mestinya Jokowi terangkan, saya gagal di bidang pertumbuhan ekonomi, saya berbuat curang pada rakyat karena APBN saya siram ke IKN," kritik Rocky. Ia berpendapat bahwa kejujuran dalam mengakui kesalahan adalah bentuk pertanggungjawaban yang harus dipenuhi oleh seorang pemimpin.

Sementara itu, Presiden Jokowi melakukan permintaan maaf ini di tengah transisi menuju masa pemerintahan baru. Tahun ini menandai akhir masa jabatan Jokowi dan K.H. Ma'ruf Amin, di mana Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih akan dilantik pada bulan Oktober mendatang. Permohonan maaf ini diharapkan dapat menjadi momen refleksi bagi semua pihak dalam menilai perjalanan kepemimpinan Jokowi selama sembilan tahun terakhir.

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk para menteri dan tokoh agama, yang menunjukkan dukungan terhadap upaya Jokowi untuk memperkuat hubungan dengan rakyat menjelang akhir masa jabatannya. Jokowi juga mengajak para santri yang hadir untuk berdoa bersama, berharap agar bangsa ini dapat meraih cita-cita yang lebih baik di masa depan.

Dengan permintaan maaf ini, Jokowi tampaknya ingin menyampaikan bahwa meskipun ia adalah seorang pemimpin, ia juga merupakan bagian dari masyarakat yang rentan akan kesalahan. Namun, kritikan yang muncul menunjukkan bahwa banyak yang mengharapkan pertanggungjawaban yang lebih mendalam dan jelas dari seorang kepala negara atas kebijakan yang diambil selama masa jabatannya.

(Mond)

#RockyGerung #Jokowi #Nasional