Tahanan Rutan Pakjo Klas IA Palembang Tewas, Diduga Akibat Kekerasan
Ilustrasi
D'On, Palembang - Situasi di Rutan Pakjo Klas IA Palembang mendadak gempar pada Kamis malam setelah seorang narapidana ditemukan tewas di dalam sel tahanan. Narapidana tersebut diketahui bernama Yogi Irawan (26), yang sedang menjalani hukuman atas kasus narkotika jenis sabu-sabu dengan barang bukti seberat 0,5 kilogram.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, terdapat tanda-tanda kekerasan pada tubuh Yogi. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa kematiannya bukan disebabkan oleh faktor alami. Yogi merupakan tahanan yang ditangkap oleh Ditresnarkoba Polda Sumatera Selatan. Usai ditemukan tewas, jenazah Yogi langsung dievakuasi oleh petugas ke Rumah Sakit Islam Siti Khodijah.
Humas RSI Siti Khodijah, Viloe, mengonfirmasi bahwa jenazah Yogi saat ini berada di ruang pemulasaran jenazah. "Memang benar, saat ini jenazahnya ada di ruang pemulasaran jenazah," kata Viloe. Hingga kini, pihak rumah sakit masih menunggu kedatangan keluarga korban untuk menjemput jenazah.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Dr. Harryo Sugihhartono, juga membenarkan adanya insiden ini. "Benar, hingga saat ini kami masih menunggu hasil pemeriksaan dari dokter," ujar Kombes Pol Harryo Sugihhartono. Ia menambahkan bahwa pihaknya sedang melakukan penyelidikan mendalam terkait penyebab kematian Yogi. "Kami masih melakukan penyelidikan terkait penyebab tewasnya narapidana tersebut," katanya.
Di sisi lain, Kepala Lapas Pakjo Palembang hingga kini belum memberikan tanggapan atau pernyataan resmi terkait insiden ini.
Pada Kamis malam, suasana di Rutan Pakjo Klas IA Palembang mendadak mencekam setelah petugas menemukan Yogi Irawan tidak bernyawa di dalam selnya. Tubuhnya menunjukkan beberapa luka yang diduga bekas kekerasan. Temuan ini langsung memicu spekulasi dan kecurigaan di antara penghuni lapas dan petugas.
Berdasarkan hasil awal pemeriksaan medis, terdapat beberapa luka di tubuh Yogi yang mengindikasikan adanya tindakan kekerasan sebelum kematiannya. Namun, detail lengkap mengenai jenis luka dan penyebab pastinya masih menunggu hasil otopsi resmi dari tim medis.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Dr. Harryo Sugihhartono, menyatakan bahwa pihak kepolisian telah mengambil langkah-langkah cepat untuk mengusut kasus ini. "Kami berkomitmen untuk mengungkap kebenaran di balik kematian Yogi Irawan. Tidak ada toleransi bagi tindakan kekerasan di dalam lembaga pemasyarakatan," tegasnya.
Insiden ini mengejutkan banyak pihak, termasuk keluarga Yogi yang merasa terpukul dengan berita kematian yang mendadak dan penuh tanda tanya. Mereka berharap pihak berwenang dapat memberikan keadilan dan mengungkapkan kebenaran di balik tragedi ini.
Kejadian ini menyoroti kembali kondisi di dalam lembaga pemasyarakatan dan menimbulkan pertanyaan besar mengenai keamanan dan perlindungan bagi narapidana di dalam sel tahanan. Publik berharap agar kasus ini bisa diselesaikan dengan transparan dan adil, sehingga kepercayaan terhadap sistem pemasyarakatan dan penegakan hukum bisa terjaga.
(Okz)
#Peristiwa #TahananTewas