Breaking News

Warisan Dunia Tambang Batubara Ombilin: Kebanggaan Sumatera Barat yang Mendunia

Museum Batubara Ombilin (Dok:PTBA)

D'On, Padang, Sumatera Barat -
Provinsi Sumatera Barat memiliki alasan kuat untuk berbangga hati. Tambang Batubara Ombilin di Sawahlunto, yang telah menjadi saksi bisu perjalanan sejarah Indonesia sejak masa kolonial, kini memperoleh pengakuan dunia sebagai Warisan Budaya Dunia. Pengakuan ini diberikan oleh UNESCO pada tahun 2019, menempatkan tambang ini sebagai salah satu situs berharga yang layak dilestarikan dan diwariskan kepada generasi mendatang.

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, Jefrinal Arifin, menekankan pentingnya pengakuan ini saat membuka puncak acara Galanggang Arang Pamenan Anak 2024 di Museum Adityawarman, Padang, pada Minggu (18/8/2024). "Kita harus berbangga, Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) telah ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya dunia pada tahun 2019," ungkapnya.

Lebih lanjut, Jefrinal menekankan bahwa dengan status sebagai warisan dunia, tambang ini tidak hanya menjadi kebanggaan lokal, tetapi juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang harus disampaikan kepada generasi muda. "Kita perlu mengajarkan kepada generasi penerus bahwa kita memiliki warisan budaya yang luar biasa, yang harus dilestarikan dan dijaga," ujarnya.

Tambang Batubara Ombilin bukanlah tambang biasa. Tambang ini memiliki pengaruh besar pada peradaban dunia, terutama selama era kolonial. Menurut Jefrinal, keberadaan tambang ini berkontribusi signifikan terhadap revolusi industri di Eropa. "Batubara dari Ombilin terkenal dengan kualitasnya yang tinggi, sehingga diekspor ke Eropa untuk mendukung perkembangan industri di sana," jelasnya.

Perayaan puncak Galanggang Arang Pamenan Anak Tahun 2024 yang diadakan di Museum Adityawarman juga dipenuhi berbagai kegiatan menarik, seperti senam bersama, aktivasi permainan tradisional, pertunjukan tari, pantun, pantomim, serta sesi menggambar dan mewarnai. Tidak ketinggalan, pemutaran film yang menceritakan sejarah dan pentingnya Tambang Batubara Ombilin dalam konteks nasional dan internasional.

Kurator acara, Mahatma Muhammad, menyatakan bahwa kegiatan ini dimulai sejak 17 Agustus dan akan berlangsung hingga 22 Agustus. "Galanggang Arang Pamenan Anak 2024 bertujuan untuk membangun kecintaan generasi muda terhadap Warisan Budaya Tambang Batubara Ombilin. Kami berharap kegiatan ini akan membangun galeri yang tumbuh dari semangat pelestarian budaya," ujarnya.

Ketua Pokja WTBOS, Yayuk Sri Budi Rahayu, menambahkan bahwa acara Galanggang Arang Pamenan Anak 2024 ini merupakan upaya edukatif untuk mengenalkan anak-anak kepada warisan dunia yang dimiliki Sumatera Barat. "Ini adalah kesempatan emas bagi anak-anak untuk mengenal dan mencintai budaya serta sejarah mereka sejak dini. Kami ingin anak-anak mandiri, kreatif, dan bangga dengan budaya mereka," katanya.

Tambang Batubara Ombilin, yang terletak di Kabupaten Sawahlunto, Sumatera Barat, merupakan salah satu tambang tertua di Asia Tenggara dan satu-satunya tambang batubara bawah tanah di Indonesia. Tambang ini awalnya dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada akhir abad ke-19, dan telah menjadi simbol kemajuan industri serta peran penting Indonesia dalam perekonomian global pada masa itu. Terletak di lembah sempit di sepanjang Pegunungan Bukit Barisan, tambang ini dikelola oleh PT Bukit Asam Tbk.

Keunikan Tambang Batubara Ombilin terletak pada metode penambangannya yang langka. Tambang ini menggunakan teknik penambangan bawah tanah yang melibatkan pembangunan lorong-lorong di bawah permukaan bumi. Teknik ini masih digunakan hingga hari ini, menjadikan Tambang Batubara Ombilin sebagai satu-satunya tambang batubara bawah tanah di Indonesia yang masih aktif.

Pengakuan UNESCO terhadap Tambang Batubara Ombilin sebagai warisan dunia tidak hanya menyoroti nilai sejarah dan budaya tambang ini, tetapi juga menekankan pentingnya menjaga dan melestarikan situs ini untuk generasi mendatang. Tambang ini tidak hanya menjadi bagian dari sejarah Sumatera Barat, tetapi juga menjadi bagian dari sejarah dunia yang harus dijaga dan dihormati oleh semua pihak.

Dengan kegiatan seperti Galanggang Arang Pamenan Anak 2024, diharapkan semakin banyak generasi muda yang mengenal, mencintai, dan berkomitmen untuk menjaga warisan budaya yang tak ternilai ini. Sebab, warisan dunia ini bukan hanya milik kita hari ini, tetapi juga untuk masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang.

(Mond)

#Padang #WarisanDunia #TambangBatubaraOmbilin